LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR – DASAR ILMU TANAH
Acara II
“PENGAMATAN MORFOLOGI PROFIL, PENGAMBILAN CONTOH
DAN PEMBUATAN PREPARAT TANAH”
![]() |
Oleh:
Nama : Jeky Miharja
NPM :
E1J014144
Co-Ass : Zainal Arifin
LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Profil tanah merupakan penampang
tegak tanah yang memperlihatkan berbagai lapisan tanah. Pengamatan profil
sangat penting dalam mempelajari sifat-sifat tanah secara cepat dilapangan,
terutama yang berkaitan dengan genetis dan klasifikasi tanah. Sidik cepat
beberapa sifat fisik, kimia dan biologi tanah juga biasanya dilakukan dengan
bersamaan dan merupakan bagian pengamatan profil tanah. Evaluasi terhadap
sifat-sifat tanah ini kemudian dilanjutkan secara lebih rinci di laboratorium
dengan menggunakan contoh tanah.
Contoh tanah dibedakan atas
beberapa macam tergantung pada tujuan dan cara pengambilan. Bila contoh tanah
diambil pada setiap lapisan untuk mempelajari perkembangan profil menetapkan
jenis tanah maka disebut “contoh tanah satelit”. Contoh tanah yang diambil dari
beberapa tempat dan digabung untuk menilai tingkat kesuburan tanah disebut
“contoh tanah komposit”. Pengambilan contoh tanah secara komposit dapat
menghemat biaya analisis bila dibandingkan dengan pengambilan secara individu (
Peterson dan calvin, 1986 ). Adalagi
contoh tanah yang diambil dengan pengambilan sampel (care) dan disebut dengan
contoh tanah utuh, yang biasanya digunakan untuk menetapkan sifat tanah disebut
contoh tanah utuh karena strukturnya asli seperti apa adanya di lapangan
sedangkan contoh tanah yang sebagian atau seluruh strukturnya telah rusak
disebut contoh tanah terganggu.
B.
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari kedua acara praktikum ini adalah :
ü
Untuk mempelajari sifat-sifat dari beberapa
jenis tanah pada setiap lapisan atau horison
ü
Mengambil contoh tanah di lapangan untuk
dianalisis di laboratoirum.
ü
Menyiapkan contoh tanah sebelum dianalisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu tanah adalah ilmu yang
mempelajari seluk beluk tanah. Tanah adalah lapisan yang
menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) and
atmosfer. Tanah
adalah tempat tumbuhnya tanaman dan mendukung hewan dan manusia.Tanah berasal
dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh
unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan
atau disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat menceritakan mengenai
asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah
tersebut.
Morfologi tanah adalah
suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah dengan tujuan untuk menguraikan,
melukiskan dan melaporkan kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang dimiliki
oleh suatu profil tanah.
·
Profil Tanah : penampang
melintang tanah yang menampakkan lapisan-lapisan tanah (horizon)
·
Horizon : lapisan tanah yang
kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan mempunyai ciri-ciri tertentu
(khas)
·
Solum (tubuh tanah) : tanah
yang berkembang secara genetis; merupakan lapisan tanah mineral dari atas
sampai sedikit dibawah batas horizon C
Tanah tersusun atas : bahan
mineral, udara dan air tanah. Susunan utama tanah berdasarkan volume dari jenis
tanah dengan tekstur berlempung, berdebu dengan catatan tanaman dapat tumbuh
dengan baik yaitu udara 25 %, air 25 %, mineral 45 % dan bahan organik 5 %.
Horison adalah lapisan-lapisan tanah
yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukkan tanah. Horison-horison
yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah :
Apabila kita membuat irisan tegak tanah (biasanya hingga kedalaman 110 cm), maka kita akan melihat lapisan-lapisan tanah (horizon) ini, yang secara berturut-turut dari permukaan tanah adalah :
Apabila kita membuat irisan tegak tanah (biasanya hingga kedalaman 110 cm), maka kita akan melihat lapisan-lapisan tanah (horizon) ini, yang secara berturut-turut dari permukaan tanah adalah :
-
Horizon organik (O)
-
Horizon A
-
Horizon B
-
Horizon C
-
Horizon D / R ( Poerwowidodo : 75 )
Horizon – horizon pada profil
- Horizon O
Horizon ini diketemukan pada tanah-tanah hutan yang
belum terganggu. Horizon ini
merupakanhorizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah meniral.
Horizon O pada dasarnya dibedakan menjadi horizon 01 dan O2.
·
Horizon 01 : bentuk
asli sisa-sisa tanaman masih dapat dibedakan secara jelas.
·
Horizon O2 : bentuk asli sisa – sisa tanaman tidak lagi
dapat dibedakan secara jelas.
- Horizon A
Horizon A merupakan horizon yang berada di
permukaan tanah, yang terdiri atas ca,mpuran antara bahan organik dan bahan
mineral.
Secara umum horizon A dibedakan menjadi
tiga (3) bagian, yakni A1, A2 dan A3.
-
Horizon A1 : bahan mineral bercampur dengan bahan
organik (humus), dan memiliki warna yang gelap.
- Horizon A2 : horizon A yang telah mengalami
pencucian (eluviasi ) yang maksimal terhadap bahan – bahan seperti liat, bahan organik
dan kation.
-
Horizon A3 :
merupakan horizon peralihan dari A ke B.
-
Horizon B
Horizon B merupakan horizon
penimbunan (iluviasi) bahan-bahan tercuci dari horizon A. Horizon B dibedakan
menjadi tiga bagian yakni B1, B2, B3.
-
Horizon C
Horizon merupakan lapisan bahan
induk tanah yang telah mengalami pelapukan.
- Horizon D atau R
Lapisan ini
merupakan hamparan bantuan yang belum mengalami pelapukan baik secara fisik
maupun kimia.
Batas suatu horison dengan horison
lain dalam suatu profil tanah dapat dilihat dengan jelas atau baur. Disamping
itu bentuk topografi dan batas horison dapat rata, berombak. Tidak teratur dan
terputus. Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, penyebab
perbedaan warna pada umumnya karena perbedaan kandungan bahan organik. Makin
tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah akan semakin gelap, warna tanah
ditentukan dengan menggunakan warna baku dalam
buku “Munsell Soil Color Chart” dalam
warna baku disusun oleh 3 variabel yaitu Hue , Value dan Chroma.
Tekstur tanah menunjukkan kasar
halusnya tanah. Berdasarkan perbandingan butir pasir, debu dan liat maka tanah
dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur yaitu :
Ø
Kasar terdiri dari pasir dan
pasir berlempung
Ø
Agak kasar terdiri dari lempung
berpasir dan lempung berpasir halus.
Ø
Sedang : lempung berpasir
sangat halus, lempung, lempung bedebu dan debu
Ø
Agak halus : lempung liat,
lempung liat berpasir, dan lempung liat berdebu.
Ø
Halus : liat berpasir, liat
berdebu dan liat.
Untuk mengukur baisanya digunakan
segitiga tekstur tanah. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir
tanah. Gumpalan struktur terjadi karena butir-butir pasir pasir, debu dan liat
terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organik, oksidasi dan
lain-lain. Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir tanah atau
daya adhesi butir tanah dengan benda lain.
Bulk density, menunjukkan
perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori
tanah. Pori
tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah ( terisi oleh udara dan
air ). Terbagi atas pori makro dan mikro. Cole merupakan sifat mengembang (
bila basah ) dan mengerut ( bila kering
). Nilai-Nematoda merupakan nilai untuk menunjukkan tingkat kematangan tanah.
Sifat – sifat lain dari tanah yaitu keadaan batuan pada ( pan ), kedalaman
efektif dan lereng
BAB III
METODELOGI
a.
Bahan dan alat
Bahan
yang digunakan terdiri dari aquades, karet gelang, HCL, IN, kertas koran, dan
kertas label sedangkan alat yang digunakan berupa paran, cangkul, sekop, bor
tanah, meteran gulungan, klinometer ,pisau lapangan, buku setandar warna,
daftar isian, kompas, altimeter, botol semprot, dan alat tulis, tampirdan
nyiru, lumping serta ayakan 2 mm dan 0,5 mm dan kain kasa.
b.
Perosedur kerja
1.
Pembuatan profil
tanah
1.
Pilih temapat yang sesuai untuk pembuatan lobang perofil,
lalu bersikan vegetasi yang menutupi permukaan tanah.
2.
Buat perofil ukuran 1,5 x 1,0 x 1,5 m3. Penampang
penagmatan sebaiknya dilakukan disebelah atas lereng yang terkenah sinar
matahari.
3.
Janagan meklakukan pengamatan pada saat hujan dan cahaya
kurang. Sisi pengamat dibuat rata dan bersih. Bilah kering disemprot dgn
aquades.
2.
Pengamatan profil tanah tanah
Sebelum
profil dimasukan kedalam perofil tanah untuk dilakukan deskrifsi,terlebih
dahulu amati keadan lingkungan disekitar profil dengan cara mengisi tabel
dekrispsi profil tanah yang tersediah. Setelah itu lakukan pengamatan profil
tanah dengan tahapan – tahapan sebagai berikut :
Tentukan
bataasan lapisan ( horizon ) dengan cara menusuk profil pada sisi pengamataan
denagan pisau lapangan sambil meremas
gumpalan tanah ditanagan kiri atau dengan cara memukul mengetahui perbedaan
buyinya.
Perhataian
perbedaan warnah,tekstur, dan kepataan lapisan, beri tanda dengan potongan
ranting lalu tarik batasan horizonya. Ukuran kedalaman masing – masing horizon
dari atas ke bawah.
Apabila
ditentukan horizonya yang tebalnya melebihi 50 cm dengan sifat yang sangat
mirip, sebaiknya horizon tersebut dibagi dua atau lebih, misalnya dibagi dengan
kelipatan 25 cm.
Gulanakan
keretria penilaian( tekstur ,struktur, kosentrasi ) yang telah saudara ikuti
pada acara 1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Pengamatan
Lokasi : Disamping
laboratorium Agronomi Universitas Bengkulu.
Profil No. : 1
Bahan Induk :
Tumbuhan :
Posisi tanah :
Kelembapan Tanah :
Kelerengan : -
Drainase :
Tingkat erosi :
Pemerian oleh :
Anggi chndra p
|
Horizon
|
Jeluk (cm)
|
Warna /
bercak
|
Tekstur
|
Struktur
|
Konsistensi
|
Perakaran
( % )
|
Batuan
( % )
|
Konkresi
|
Lain-lain
|
Batas horizon
|
|
A
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
|
|
|
B1
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
|
|
B2
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
|
|
B3
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
|
VI. Pembahasan
Dalam percobaan yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa, pada setiap horizon memiliki warna yang berbeda – beda.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan unsur hara yang terdapat pada setiap horizon.
Seperti pada horizon A dan B1 memiliki warna yang lebih gelap
dibandingkan pada horizon B2 dan B3.
Dapat dilihat juga pada perakarannya,
pada horizon A dan B memiliki perakaran yang lebih banyak
dibandingkan pada horizon B2 dan B3. dapat disimpulkan
bahwa pada horizon bagian atas lebih banyak unsur – unsur yang berguna bagi
tanaman sehingga pada horizon bagian atas memiliki tingkat kesuburan yang lebih
tinggi.
Pada struktur dan konsistensinya
dapat dilihat bahwa tanah pada bagian atas berstruktur remah dan gembur. Dapat
disimpulkan bahwa pada tanah bagian atas lebih banyak bahan organik dan unsur –
unsur hara yang lebih tinggi dibandingkan bagian tanah yang di bawah.
VII. Kesimpulan
- Disetiap horizon memiliki warna
warna yang berbeda sesuai dengan batas – batas horizon masing – masing.
- Perbedaan sifat – sifat tanah
sesuai dengan tekstur, struktur, konsistensi dan perakaran pada setiap horizonnya.
- Menentukan warna tanah pada setiap
horizon dapat digunakan buku standar warna atau Munsell Soil Colour Chart.
DASAR – DASAR ILMU TANAH
Acara II
“PENGAMATAN MORFOLOGI PROFIL, PENGAMBILAN CONTOH
DAN PEMBUATAN PREPARAT TANAH”
![]() |
Oleh:
Nama : Jeky Miharja
NPM :
E1J014144
Co-Ass : Zainal Arifin
LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Profil tanah merupakan penampang
tegak tanah yang memperlihatkan berbagai lapisan tanah. Pengamatan profil
sangat penting dalam mempelajari sifat-sifat tanah secara cepat dilapangan,
terutama yang berkaitan dengan genetis dan klasifikasi tanah. Sidik cepat
beberapa sifat fisik, kimia dan biologi tanah juga biasanya dilakukan dengan
bersamaan dan merupakan bagian pengamatan profil tanah. Evaluasi terhadap
sifat-sifat tanah ini kemudian dilanjutkan secara lebih rinci di laboratorium
dengan menggunakan contoh tanah.
Contoh tanah dibedakan atas
beberapa macam tergantung pada tujuan dan cara pengambilan. Bila contoh tanah
diambil pada setiap lapisan untuk mempelajari perkembangan profil menetapkan
jenis tanah maka disebut “contoh tanah satelit”. Contoh tanah yang diambil dari
beberapa tempat dan digabung untuk menilai tingkat kesuburan tanah disebut
“contoh tanah komposit”. Pengambilan contoh tanah secara komposit dapat
menghemat biaya analisis bila dibandingkan dengan pengambilan secara individu (
Peterson dan calvin, 1986 ). Adalagi
contoh tanah yang diambil dengan pengambilan sampel (care) dan disebut dengan
contoh tanah utuh, yang biasanya digunakan untuk menetapkan sifat tanah disebut
contoh tanah utuh karena strukturnya asli seperti apa adanya di lapangan
sedangkan contoh tanah yang sebagian atau seluruh strukturnya telah rusak
disebut contoh tanah terganggu.
B.
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari kedua acara praktikum ini adalah :
ü
Untuk mempelajari sifat-sifat dari beberapa
jenis tanah pada setiap lapisan atau horison
ü
Mengambil contoh tanah di lapangan untuk
dianalisis di laboratoirum.
ü
Menyiapkan contoh tanah sebelum dianalisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu tanah adalah ilmu yang
mempelajari seluk beluk tanah. Tanah adalah lapisan yang
menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) and
atmosfer. Tanah
adalah tempat tumbuhnya tanaman dan mendukung hewan dan manusia.Tanah berasal
dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh
unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan
atau disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat menceritakan mengenai
asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah
tersebut.
Morfologi tanah adalah
suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah dengan tujuan untuk menguraikan,
melukiskan dan melaporkan kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang dimiliki
oleh suatu profil tanah.
·
Profil Tanah : penampang
melintang tanah yang menampakkan lapisan-lapisan tanah (horizon)
·
Horizon : lapisan tanah yang
kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan mempunyai ciri-ciri tertentu
(khas)
·
Solum (tubuh tanah) : tanah
yang berkembang secara genetis; merupakan lapisan tanah mineral dari atas
sampai sedikit dibawah batas horizon C
Tanah tersusun atas : bahan
mineral, udara dan air tanah. Susunan utama tanah berdasarkan volume dari jenis
tanah dengan tekstur berlempung, berdebu dengan catatan tanaman dapat tumbuh
dengan baik yaitu udara 25 %, air 25 %, mineral 45 % dan bahan organik 5 %.
Horison adalah lapisan-lapisan tanah
yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukkan tanah. Horison-horison
yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah :
Apabila kita membuat irisan tegak tanah (biasanya hingga kedalaman 110 cm), maka kita akan melihat lapisan-lapisan tanah (horizon) ini, yang secara berturut-turut dari permukaan tanah adalah :
Apabila kita membuat irisan tegak tanah (biasanya hingga kedalaman 110 cm), maka kita akan melihat lapisan-lapisan tanah (horizon) ini, yang secara berturut-turut dari permukaan tanah adalah :
-
Horizon organik (O)
-
Horizon A
-
Horizon B
-
Horizon C
-
Horizon D / R ( Poerwowidodo : 75 )
Horizon – horizon pada profil
- Horizon O
Horizon ini diketemukan pada tanah-tanah hutan yang
belum terganggu. Horizon ini
merupakanhorizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah meniral.
Horizon O pada dasarnya dibedakan menjadi horizon 01 dan O2.
·
Horizon 01 : bentuk
asli sisa-sisa tanaman masih dapat dibedakan secara jelas.
·
Horizon O2 : bentuk asli sisa – sisa tanaman tidak lagi
dapat dibedakan secara jelas.
- Horizon A
Horizon A merupakan horizon yang berada di
permukaan tanah, yang terdiri atas ca,mpuran antara bahan organik dan bahan
mineral.
Secara umum horizon A dibedakan menjadi
tiga (3) bagian, yakni A1, A2 dan A3.
-
Horizon A1 : bahan mineral bercampur dengan bahan
organik (humus), dan memiliki warna yang gelap.
- Horizon A2 : horizon A yang telah mengalami
pencucian (eluviasi ) yang maksimal terhadap bahan – bahan seperti liat, bahan organik
dan kation.
-
Horizon A3 :
merupakan horizon peralihan dari A ke B.
-
Horizon B
Horizon B merupakan horizon
penimbunan (iluviasi) bahan-bahan tercuci dari horizon A. Horizon B dibedakan
menjadi tiga bagian yakni B1, B2, B3.
-
Horizon C
Horizon merupakan lapisan bahan
induk tanah yang telah mengalami pelapukan.
- Horizon D atau R
Lapisan ini
merupakan hamparan bantuan yang belum mengalami pelapukan baik secara fisik
maupun kimia.
Batas suatu horison dengan horison
lain dalam suatu profil tanah dapat dilihat dengan jelas atau baur. Disamping
itu bentuk topografi dan batas horison dapat rata, berombak. Tidak teratur dan
terputus. Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, penyebab
perbedaan warna pada umumnya karena perbedaan kandungan bahan organik. Makin
tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah akan semakin gelap, warna tanah
ditentukan dengan menggunakan warna baku dalam
buku “Munsell Soil Color Chart” dalam
warna baku disusun oleh 3 variabel yaitu Hue , Value dan Chroma.
Tekstur tanah menunjukkan kasar
halusnya tanah. Berdasarkan perbandingan butir pasir, debu dan liat maka tanah
dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur yaitu :
Ø
Kasar terdiri dari pasir dan
pasir berlempung
Ø
Agak kasar terdiri dari lempung
berpasir dan lempung berpasir halus.
Ø
Sedang : lempung berpasir
sangat halus, lempung, lempung bedebu dan debu
Ø
Agak halus : lempung liat,
lempung liat berpasir, dan lempung liat berdebu.
Ø
Halus : liat berpasir, liat
berdebu dan liat.
Untuk mengukur baisanya digunakan
segitiga tekstur tanah. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir
tanah. Gumpalan struktur terjadi karena butir-butir pasir pasir, debu dan liat
terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organik, oksidasi dan
lain-lain. Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir tanah atau
daya adhesi butir tanah dengan benda lain.
Bulk density, menunjukkan
perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori
tanah. Pori
tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah ( terisi oleh udara dan
air ). Terbagi atas pori makro dan mikro. Cole merupakan sifat mengembang (
bila basah ) dan mengerut ( bila kering
). Nilai-Nematoda merupakan nilai untuk menunjukkan tingkat kematangan tanah.
Sifat – sifat lain dari tanah yaitu keadaan batuan pada ( pan ), kedalaman
efektif dan lereng
BAB III
METODELOGI
a.
Bahan dan alat
Bahan
yang digunakan terdiri dari aquades, karet gelang, HCL, IN, kertas koran, dan
kertas label sedangkan alat yang digunakan berupa paran, cangkul, sekop, bor
tanah, meteran gulungan, klinometer ,pisau lapangan, buku setandar warna,
daftar isian, kompas, altimeter, botol semprot, dan alat tulis, tampirdan
nyiru, lumping serta ayakan 2 mm dan 0,5 mm dan kain kasa.
b.
Perosedur kerja
1.
Pembuatan profil
tanah
1.
Pilih temapat yang sesuai untuk pembuatan lobang perofil,
lalu bersikan vegetasi yang menutupi permukaan tanah.
2.
Buat perofil ukuran 1,5 x 1,0 x 1,5 m3. Penampang
penagmatan sebaiknya dilakukan disebelah atas lereng yang terkenah sinar
matahari.
3.
Janagan meklakukan pengamatan pada saat hujan dan cahaya
kurang. Sisi pengamat dibuat rata dan bersih. Bilah kering disemprot dgn
aquades.
2.
Pengamatan profil tanah tanah
Sebelum
profil dimasukan kedalam perofil tanah untuk dilakukan deskrifsi,terlebih
dahulu amati keadan lingkungan disekitar profil dengan cara mengisi tabel
dekrispsi profil tanah yang tersediah. Setelah itu lakukan pengamatan profil
tanah dengan tahapan – tahapan sebagai berikut :
Tentukan
bataasan lapisan ( horizon ) dengan cara menusuk profil pada sisi pengamataan
denagan pisau lapangan sambil meremas
gumpalan tanah ditanagan kiri atau dengan cara memukul mengetahui perbedaan
buyinya.
Perhataian
perbedaan warnah,tekstur, dan kepataan lapisan, beri tanda dengan potongan
ranting lalu tarik batasan horizonya. Ukuran kedalaman masing – masing horizon
dari atas ke bawah.
Apabila
ditentukan horizonya yang tebalnya melebihi 50 cm dengan sifat yang sangat
mirip, sebaiknya horizon tersebut dibagi dua atau lebih, misalnya dibagi dengan
kelipatan 25 cm.
Gulanakan
keretria penilaian( tekstur ,struktur, kosentrasi ) yang telah saudara ikuti
pada acara 1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Pengamatan
Lokasi : Disamping
laboratorium Agronomi Universitas Bengkulu.
Profil No. : 1
Bahan Induk :
Tumbuhan :
Posisi tanah :
Kelembapan Tanah :
Kelerengan : -
Drainase :
Tingkat erosi :
Pemerian oleh :
Anggi chndra p
|
Horizon
|
Jeluk (cm)
|
Warna /
bercak
|
Tekstur
|
Struktur
|
Konsistensi
|
Perakaran
( % )
|
Batuan
( % )
|
Konkresi
|
Lain-lain
|
Batas horizon
|
|
A
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
|
|
|
B1
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
|
|
B2
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
|
|
B3
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
|
VI. Pembahasan
Dalam percobaan yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa, pada setiap horizon memiliki warna yang berbeda – beda.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan unsur hara yang terdapat pada setiap horizon.
Seperti pada horizon A dan B1 memiliki warna yang lebih gelap
dibandingkan pada horizon B2 dan B3.
Dapat dilihat juga pada perakarannya,
pada horizon A dan B memiliki perakaran yang lebih banyak
dibandingkan pada horizon B2 dan B3. dapat disimpulkan
bahwa pada horizon bagian atas lebih banyak unsur – unsur yang berguna bagi
tanaman sehingga pada horizon bagian atas memiliki tingkat kesuburan yang lebih
tinggi.
Pada struktur dan konsistensinya
dapat dilihat bahwa tanah pada bagian atas berstruktur remah dan gembur. Dapat
disimpulkan bahwa pada tanah bagian atas lebih banyak bahan organik dan unsur –
unsur hara yang lebih tinggi dibandingkan bagian tanah yang di bawah.
VII. Kesimpulan
- Disetiap horizon memiliki warna
warna yang berbeda sesuai dengan batas – batas horizon masing – masing.
- Perbedaan sifat – sifat tanah
sesuai dengan tekstur, struktur, konsistensi dan perakaran pada setiap horizonnya.
- Menentukan warna tanah pada setiap
horizon dapat digunakan buku standar warna atau Munsell Soil Colour Chart.

No comments:
Post a Comment