Saturday, September 15, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM HORTIKULTURA PENGENALAN BENIH DAN TANAMAN MUDA SAYURAN


LAPORAN PRAKTIKUM HORTIKULTURA
PENGENALAN BENIH
DAN
TANAMAN MUDA SAYURAN








OLEH:
Jeky Miharja
E1J0141144



PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017


ACARA 3. PENGENALAN BENIH DAN TANAMAN MUDA SAYURAN

I.      PENDAHULUAN
Secara umum tanaman sayuran dikembangbiakkan dengan menggunakan benih baik dengan metode direct seeding atau indirect seeding. Pengenalan terhadap kondisi fisik benih, sifat fisiologis dan kimia sangat diperlukam untuk keberhasilan dalam proses produksi. Beberapa jenis tanaman sayuran yang mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat mempunyai karakteristik yang hampir sama, baik dari segi ukuran benih maupun pertumbuhan awalnya. Dalam prakteknya ukuran benuh dan jenis tanaman mempengaruhi pertimbangan apakah benih tersebut harus diberikan perlakuan tertentu, atau apakah harus disemaikan terlebih dahulu atau langsung ditanam di lapangan.
Dari 10.000 jenis tanaman yang berpotensi sebagai tanaman sayuran, hanya ada sekitar 50 spesies saja yang dianggap memiliki nilai kmersial. Beberapa spesies tanman dengan hubungan kekerabatan yang dekat seperti tanaman-tanaman dalam famili Brassicaceae dan cucurbitaceae memiliki karakter benih dan bentuk pertumbuhan awal yang tidak mudah dibedakan . mengenal tanman sayuran pada awal pertumbuhannya diperlukan karena akan memberikan pertimbangan-pertimbangan agronomis dan menentukan strategi produksi yang diperlukan.
                                    Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
o   Mengenal Karakteristik benih-benih tanaman sayuran menurut ukurannya, bentuk, warna, dan cirri spesifik lainnya.
o   Mengklasifikasikan benih-benih sayuran secara botani.
o   Mengenal jenis tanaman sayuran berdasarkan pengamatan visual benihnya.

II.     METODELOGI
                                    Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang kami gunakan adalah benih dan tanaman jagung manis, ketumbar, seledri, wortel, parsley, pare, semangka, blewah, Zucchini, oyong, mentimun, melon, bengkuang, waluh, terong, tomat, cabe, kangkung, kapri, kacang panjang, buncis, kecipir, bayam, turi, asparagus, libak, selada, brokoli, bunga kol, kwatsai, kalian, caisin, pak choi, sawi putih, kubis, kantong plastic, kertas HVS, dan alat tulis.
                                    Metode/Cara Kerja
            Cara kerja yang kami lakukan yaitu:
  1. Mengamati benih beserta tanaman dan buah pada masing-masing tanaman yang tersedia.
  2. Memberi keterangan mengenai warna, bentuk, ukuran dan cirri spesifik dari tanaman sayuran.
  3. Mengamati setiap jenis tanaman pada masing-masing famili dan mengamati setiap perbedaan yang terdapat pada masing-masing biji dan tanaman dalam satu famili tersebut.
  4. Mendeskripsikan benih dengan mengklasifikasikan tanaman secara botani. Serta mengamati bagian tanaman yang dapat dikonsumsi dan cara penggunaannya.


III. TINJAUAN PUSTAKA
Pangan merupakan sumber energi dan makanan, dan selurh pangan berasal langsung atau tidak langsung dari tanaman yang sebagian besar termasuk dalam kelompok sayuran. Manusia membutuhkan dan selalu tertarik akan pangan. Makan adalah perilaku alami untuk menyantap, mencerna, menyerap, dan menggunakan zat giji untuk mempertahankan hidup.
Gizi yang sesuai bergantung pada konsumsi pangan yang beragam dalam jumlah yang cukup. Disamping sebagai sumber gizi, vitamin dan mineral sayur juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur makanan. Kecuali beberapa jenis sayuran umumnya mengandung protein dan lemak yang rendah dan banyak di antaranya memiliki kadar air yang tinggi dan bahan kering yang rendah.
Diberbagai wilayah dunia, jenis tanaman liar yang dapat dimakan tidak dimanfaatkan karena tidak diketahui atau tidak disukai. Potensi pangan dari vegetasi liar sangat besar jumlahnya dan ketersediaannya hanya dengan cara pengumpulannya. Karena berbagai alas an, budidaya sayuran tidak sebesar sebagaimana yang sebenarnya dapat dilakukan.
Selain sebagai salah satu sumber pangan, sayur juga dapat digunakan sebagai obat. Berbagai tulisabn kuno menyebutkan berbagai tanaman dapat digunakan sebagai obat dalam skala luas. Bahkan pada zaman dahulu, pencegahan atau pengobatan berbagai jenis kanker dikabarkan sering berhasil karena berbagai jneis tanaman obat dan berbagai sayur dilaporkan memiliki khasiat obat tersebut 
Sayuran adalah jika bagian yang dikonsumsi berupa tanaman sukulen atau bagian tanaman yang sukulen, dan bukan buah yang berasa manis, bukan biji yang matang, dan tidak dimakan sebagai makannan pokok, melainkan biasanya dimakan sebagai pendamping makanan pokok, tetapi terkadang kebiasaan umum dan tujuan tanaman tersebut ditanam dapat menentukan tanaman tersebut dimasukkan kedalam kelompok sayuran atau bukan kelompok sayuran. (Anonim, 2008)
Adajuga yang mendefinisikan sayuran sebagai hasil asimulasi dari berbagai proses yang dilalui oleh suatu tanaman mulai dari perkecambahan benih, pertumbuhan benih, pertumbuhan bibit, hingga tanaman tumbuh dan berkembang menjadi bagian yang dapat dikonsumsi baik dalam bentuk batang, daun, bunga, buah, ataupun akar, umbi dan bagian lain dari tanaman. Tersedianya bagian-bagian tersebut tidak terjadi begitu saja tetapi melalui proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri, pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayur terjadi melalui proses fisiologi terutama fotosinresis dan respirasi.(Anonim, 2008)
Jenis tanaman yang digunakan sebagai sayuran hanya sedikit, diantara ratusan ribu jenis yang diketahui, dan untuk mengelola informasi tentang berbagai tanaman tersebut diperlukan beberapa system klasifikasi terutama yang dapat diterapkan secara luas. Berbagai metode klasifikasi yaitu klasifikasi berdasarkan iklim, klasifikasi botanis dan klasifikasi yang lain. Namun pada umunya klaisifikasi yang digunakan adalah klasifikasi botani, klasifikasi botani biasanya dilakukan berdasarkan tipe bunga, morfologi, dan kecocokan seksual antar tanaman. Dasar pengelompakan yang paling berguna adalah famili, genus, spesies dan kultivar, dan klasifikasi ini dikenal dengan binomial Latin. (Vincent.E, dan Mas Yamaguchi, 1998)
Proses pembentukan benih sayuran lazimnya melibatkan tahapan pembuahan, tetapi ada jiga tahap yang tidak terjadi pembentukan benih. Terdapat banyak jenis dalam proses pembentukan biji, adapun tahapan yang harus dilewati adalah:
%  Pembentukan organ seksual.
%  Anthesis
%  Penyerbukan
%  Pembuahan
%  Pemasakan benih
%  Pematangan benih.
            Secara morfologi, tampakan luar maka benih dapat dipandang berdasarkan kulit luar (warna dan kekasaran), bentuk serta keseluruhan benih. (Anonim, …)
Dalam hubungannya dengan lingkungan maka dapat dikenal sayuran dataran rendah seperti kangkung, terong, mentimun, kacang panjang, dan lain-lain, sedangkan sayuran dataran tinggi seperti kubis, bawang putih, wortel, kentang dan lain-lain. Tetapi hampir semua sayuran dataran rendah dapat dijumpai di dataran tinggi dan demikian pula dengan sayuran dataran tinggi, dapat ditemukan pada dataran rendah. Tetapi hal ini akan sangat dipengaruhi oleh suhu yang akan mempengaruhi proses-proses fisiologi tanaman seperti pembentikan bunga dan buah pada tanaman. (R. Autarya dan G. Grubben, 1995).

















V.      PEMBAHASAN
            Berdasarkan pengamtan yang praktikan lakukan terhadap benih atau biji yang tersedia maka dapat dijelaskan sebagai berikut. Tumbuhan dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan juga generatif, tergantung pada jenis dan spesies dari tumbuhan tersebut. Dari kegiatan praktikum yang telah praktikan lakukan, didapatlah data tentang benih-benih dari tanaman sayuran yang berjumlah 35 spesies yang berasal dari bebagai famili.
            Berikut ini ada beberapa famili yang akan diterangkan mengenai tipe pertumbuhan, perkecambahan, morfologi dan bagian tanaman yang dimanfaatkan serta cara mengkonsumsinya.
1.        Family Poaceae (Gramineae)
a.      Jagung
Biji jagung yang diamati adalah biji jagung manis dan biji jagung biasa, diman terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Biji jagung manis berukuran besar berwarna kuning kemerahan bulat namun sdikit menggembung, sedangkan benih jagung biasa berwarna kuning dengan bentuk yang sedikit pipih.
Tanaman jagung memiliki tingkatan kingdom sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Kelas               : Monokotil
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Zea
Species            : Zea mays saccharata
Family ini termasuk kedalam kelas monokotil dan diwakili oleh tanaman jagung manis (Zea mays), jagung manis disebut dengan jagung manis Sacharata atau rugosa (Zea mayas sacharata). Jagung manis ini merupakan sayuran yang cukup penting dan populer, endosperm pada jagung manis merupakan tempat menyimpan gula dan jika sudah tua biji jagung manis akan mengkerut..
Jagung manis dapat tumbuh baik pada iklim panas, dan tipe perkecambahannya adalah epigeal karena tanaman jagung termasuk monokotil. Setelah berkecambah akar primer mulau tumbuh pada tanaman, sedangkan akar sekunder berkembang pada pangkal batang. Tanaman jagung memiliki pertumbuhan tegak dan bentuk daunnya adalah pita dengan tepi daun yang rata dan tullang daun yang sejajar. Batang jagung dibungkus oleh pelepah dan letak daunnya berselang-seling dan pelepahnya terdapapat pada buku dan memeluk batang, permukaan batang licin sedangkan permukaan daunya berbulu halus. Sebenarnya masih banyak tanaman yang merupakan anggota dari family ini seperti padi, sorgum, alang-alang, namun tanaman tersebut tidak termasuk dalam kelompok tanaman horti kultira tetapi merupakan tanaman pangan dan alang-alang merupakan gulma, antara sorgum dan jagung memiliki banyak persamaan yaitu pada batang dan bentuk daun, tetapi tidaklah terlalu sulit untuk membedakan kedua tanaman ini.
Pada tanaman jagung manis bagian yang dimanfaatkan adalah buah jagung yang masih muda karena buah jagung yang masih muda ini sangat enak untuk direbus dan dijadikan aneka olahan seperti jagung rebus, snack jaung, aneka kue, gorengan dan lain-lain. Secara umum banyak sekali varietas jagung yang dapat kita ketahui balakangan ini yaitu sejak adanya program pemuliaan tanaman. Contoh yang paling mudah adalah jaung varietas hibrida, jagung mutiara, jagung gigi kuda, jagung biasa dan masih banyak yang lainnya.
2.        Family Asteraceae (compositeae)
a.      Selada
Biji selada memiliki ciri dengan ukuran kecil, dengan bentuk pipih dengan warna coklat kehitaman.
Berikut tingkatan kingdom dari selada.
Kingdom         : Plantae
Division           : Spermatophyta
Kelas               : Monokotil
Divisio             : Asterales
Famili              : Asteraceae
Genus              : Lactuca
Species            : Lactuca sativa
Family ini termasuk kelas monokotil dimana pada family ini diwakili oleh tanaman selada (Lactuca sativum). Selada merupakan tanaman setagun polimorf, tanamn ini cepat menghasilkan akar tunggang.
Jenis yang banyak diusahakan di dataran rendah ialah selada daun. Jenis ini begitu toleran terhadap dataran rendah sampai di daerah yang sepanas dan serendah Jakarta pun masih subur dan bagus pertumbuhannya. Selada daun memiliki daun yang berwama hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak, daunnya berjumlah banyak dan posisis daun seperti spiral dan roset padat, batangnya pendek. dan lebih enak dimakan mentah. Varietas selada daun yang baik antara lain new york, imperial, great lakes, dan pennlake. Selada (Lactuca sativa) memiliki penampilan yang menarik. Ada yang berwama hijau segar dan ada juga yang berwama merah. Selain sebagai sayuran, daun selada yang agak keriting ini sering dijadikan penghias hidangan.
Selada yang ditanam di dataran rendah cenderung lebih cepat berbunga dan berbiji. Suhu optimal bagi pertumbuhan selada ialah antara 15-25°C. Jenis tanah yang disukai selada ialah lempung berdebu, lempung berpasir, dan tanah yang masih mengandung humus. Meskipun demikian, selada masih toleran terhadap tanah-tanah yang miskin hara asalkan diberi pengairan dan pupuk organik yang memadai. Sebaiknya tanah tersebut bereaksi netral. Jika tanah asam, daun selada menjadi kuning. Oleh karena itu, untuk tanah yang asam sebaiknya dilakukan pengapuran terlebih dahulu sebelum penanaman.
Bentuk biji dari tanaman selada ini mirip dengan biji pada tanaman kubis-kubisan, yaitu bentuknya bulat, warna coklat kekuningan, dan ukurannya cukup besar, tipe perkecambahan tanaman adalah epigeal. Bagian umum yang dimanfaatkan adalah bagian daun dari tanaman ini. Bagian ini menjadi bernilai ekonomis karena bagian ini bisa diolah menjadi aneka masakan untuk sayuran. Mangenai varietas atau jenis tanaman ini hanya memiliki 3 jenis yaitu L. seriolla, L. lirosa, dan L. saligna.
3.      Family Brassicaceae (Crusiferae)
Family ini disebut juga family sawi-sawian, Family ini berasal dari kelas dikotil dengan tipeperkecambahan hypogeal. Ada beberapa spesies tanaman yang mewakili Family ini yaitu:
a.   Bunga kol (Brassica olaracea L. var. botrytis )
Benih bunga kol memiliki ciri ukurannya yang kecil dengan warna coklat kehitaman dan bentuknya yang bulat.
Kingdom         : Plantae
Division           : Spermatophyta
Kelas               : Monokotil
Divisio             : Brassicales
Famili              : Brasaicaceae
Genus              : Brassica
Species            : Brassica oleraceae L. var. botrytis L.
Bagian tanaman yang dimakan umumnya disebut curd atau epala, biasanya jaringan curd tidak mengandung klorofil dan biasanya warnanya putih. Pemanjangan curd yang berlangsung lambat berkaitan dengan pembesaran cepat cabang lateral yang menyebabkan curd terbentuk kubah pendek, gemuk, dan padat pada sebagian besar kultivar. Bagian ini dapat dikonsumsi jika telah diolah terlebih dahulu misalnya untuk sayuran. Bagian ini sangat enak untuk dimakan karena banyak menandung unsure makanan yang cukup penting.
Tinggi tanaman ini beragam sebagian besar kultivar sekitar 50-80 cm. daunya biasanya tegak dan oblong, dan lebih panjang dan lebih sempit dibandingkan daun kubis, warna daun keabu-abuan hingga hijau kebiruan berlapis lilin dengan sembir daun mulus atau keriting.
Beberapa tipe kultivar utama yaitu:
-          kultivar Italia
-          Kultivar Eropa Utara
-          Kultivar Eropa Barat Laut
-          Kultivar Astralia
-          Kultivar Asia.
b.     Lobak (Raphanus sativus)
Benih lobak memiliki ciri ukurannya yang sedang dengan warna biji berwarna ungu dan bentuk yang tidak beraturan.
Kingdom         : Plantae
Division           : Spermatophyta
Kelas               : Monokotil
Divisio             : Brassicales
Famili              : Brasaicaceae
Genus              : Raphanus
Species            : Raphanus sativus
            Lobak  (Raphanus sativus), adalah jenis tanaman sayuran umbi dari suku kubis-kubisan yang banyak ditanam di dataran tinggi. Hampir seluruh bagian tanaman lobak dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia tetapi yang paling umum dimanfaatkan adalah bagian buahnya (umbi akarnya). Pada bagian ini sangat enak untuk campuran sayuran yang biasa kita konsumsi. Namun sayang, tanaman lobak belum banyak digarap dalam skala usaha komersial dan intensif, padahal komoditas ini dapat dijadikan komoditas ekspor sumber devisa.
            Bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah hipokotik berdaging yang membesar dan bagian atas akar. Panjang dan besar akar lambung berkisar dari pendek hingga sangat panjang dan ramping hingga gemuk, dan bentuknya bundar, silinder, meruncing, atau kombinasinya. Warna kulitnya ada yang merah, putih, kuning, unggu, hitam, atau hijau. Daun tanaman ini licin, atau sedikit berbulu, dengan bentuk yang beragam, tetapi paling sering berbentuk oblong linier.
c.        Brokoli (Brassica olarecea gp. Alboglabra)
Benih brokoli memiliki ciri dengan warna coklat dengan ukuran kecil dan bentuk bulat.
Berikut tingkatan dari tanaman brokoli
Kingdom         : Plantae
Division           : Spermatophyta
Kelas               : Monokotil
Divisio             : Brassicales
Famili              : Brasaicaceae
Genus              : Brassica
Species            : Brassica oleraceae L. gp. Alboglabra
Tanaman ini juga dikenal sebagai kale cina dan brokoli bunga putih, mirip brokoli dan kale, sampai sekarang kadang-kadang masih diklasifikasikan terpisah. Tinggi tanaman ini biasanya mencapai 40 dan 50 cm. daunnya berbentuk oblong dan agak duduk (semisessile). Walaupun sangat mirip dengan sawi, sembilan pasang kromosomnya jelas menunjukkan klasifikasinya sebagai B.oleracea, bagian tanaman yang dimakan selain daunnya dan bunga yang baru berkembang yang tidak memerlukan vernalisasi, termasuk juga batang.
Tanaman brokoli sangat penting manfaatnya sebagai sayuran karena tanaman ini bisa digunakan sebagai sayuran terutama bagian daunnya dan bunganya. Bagian bunganya sering orang konsumsi setelah diolah menjadi sayuran misalnya sayur sop atau campuran untuk aneka olahan sayur.
d.     Pak choy (Brassica rapa L. Subsp. Chinensis)
Benih pak choy memiliki ciri dengan bentuk bulat denga warna biji coklat kehitaman dengan ukuran kecil.
Berikut tingkatan dari tanaman pak choy.
Kingdom         : Plantae
Division           : Spermatophyta
Kelas               : Monokotil
Divisio             : Brassicales
Famili              : Brasaicaceae
Genus              : Brassica
Species            : Brassica rapa L. Subsp. Chinensis.
Sawi ini hampir sama dengan sawi putih. Daunnya bertangkai, berbentuk agak oval, berwarna hijau tua mengkilap, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral, melekat pada batang, tangkai daunya berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdanging, tanaman ini tingginya 15-30 cm. keragaman morfologi dan periode kematangan cukup besar pada berbagai kultuvar dalam kelompok ini. Terdapat bentuk daun dengan warna daun hijau pudar dan unggu yang berbeda-beda, dan dikenali juga kultivar tipe kerdil.
Sawi pak choy yang biasa dikonsumsi adalah bagian daunnya karena bagian ini sangat enak untuk dimakan selain itu bisa juga bagian batang atau pelepah daunnya. Bagian ini bisa disayur atau sekedar direndam dengan liar panas biasanya dicampur dengan campuran pangsit atau bakso.
e.       Kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra)
Benih kailan memiliki ciri dengan ukuran kecil dengan bentuk agak bulat pipih denag warna coklat kehitaman.
Kingdom         : Plantae
Division           : Spermatophyta
Kelas               : Monokotil
Divisio             : Brassicales
Famili              : Brasaicaceae
Genus              : Brassica
Species            : Brassica rapa L. Subsp. Alboglabra
            Kailan (Brassica oleraceae var. Alboglabra) berasal dari Negeri Cina. Di Indonesia kailan merupakan jenis sayuran baru, tetapi telah menjadi kegemaran keluarga. Bentuk tanaman kailan sepintas lalu mirip dengan sawi/caisim atau kembang kol. Daunnya panjang dan melebar seperti caisim, sedangkan warna daun dan batangnya mirip dengan kembang kol. Batangnya agak manis dan empuk di lidah. Sedangkan daunnya enak dan legit untuk disayur sayuran.
            Seperti halnya tanaman kubis-kubisan lainnya, kailan juga menghendaki keadaan iklim yang dingin selama pertumbuhannya. Suhu yang baik untuk pertumbuhannya berkisar antara 15-25 C. Kailan juga menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur dengan pH 5,5-6,5.
f.             Caisin (Brassica Juncea)
Benih dari caisin memiliki ciri dengan ukuran kecil dan bentuk bulat dengan warna coklat.
Berikut tingkatan dari tanaman caisin.
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Rhoeadales (Brassicales).
Famili                                : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus                                : Brassica.
Spesies                              : Brassica Juncea
Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.
Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.
g.                  Sawi putih (Brassica rapa L. Subsp pakinensis)
Beni sawi ptih memiliki ciri warna coklat dengan bentuk bulat dengan ukuran kecil.
Berikut tingkatan dari tanaman sawi putih.
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Rhoeadales (Brassicales).
Famili                                : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus                                : Brassica.
Spesies                              : Brassica rapa L. Subsp pakinensis
Sawi putih merupakan sayuran terpenting dalam spesies sawi-sawian . tanaman ini dikenal sebagai pet-sai. Tanaman sawi putih ditanam sebagai tanaman setahun, sebagian besar kultivar adalah dua tahunan, walaupun tanaman ini kultivar tertentu menunjukkan perilaku pembungaab setahun. Tinggi tanaman untuk sebagian besar kultivar berkisar dari 20 cm hingga 60 cm. tanaman ini memiiki system perakaran yang tunggang, awalnya ramping. Batang sawi putih tumbuh tegak dan tidak bercabang, hingga terjadi bolting, lembar daunya duduk, sebagian besar bulat telur, agak keriput dan memanjang kea rah pangkal tulang daun ditengah, pipih, dan tidak berwarna. Penampakan sawi putih mirip dengan selada.
Pada tanaman sawi putih yang biasa dikonsumsi adalah bagian daunnya karena bagian ini sangat enak untuk dimakan selain itu bisa juga bagian batang atau pelepah daunnya. Bagian ini bisa disayur atau sekedar direndam dengan air panas biasanya dicampur dengan campuran mie pangsit atau bakso.
h.                 Kubis (Brassica rapa L. Subsp narinosa)
Benih kubis memiliki ciri dengan warna hitam denganukuran kecil dan bentuk bulat.
Berikut tingkatan dari tanaman kubis.
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Rhoeadales (Brassicales).
Famili                                : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus                                : Brassica.
Spesies                              : Brassica rapa L. Subsp narinosa
            Tanaman kubis bukan merupakan sayuran yang asing lagi bagi masyarakat. Ada berbagai macam kubis yang diusahakan dan sangat digemari di Indonesia. Kubis termasuk spesies Brassica rapa (kubis kepeng) . Kubis kepeng merupakan salah satu jenis dari spesies ini yang banyak digemari baik di Indonesia maupun di luar negeri. Disebut kubis kepeng karena daun-daun tebal dan keriput dengan tangkai daun yang lebar dan berwarna putih yang membentuk rumpun besar, dan dimanfaatkan sebagai Sayuran Tanaman kubis menghendaki keadaan yang dingin dan lembap. Di daerah tropis seperti Indonesia, kubis dapat diusahakan pada daerah dengan ketinggian antara 200-2.000 m dpl. Sedangkan tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah lempung berpasir, subur, serta mengandung banyak humus dengan drainase dan aerasi yang baik.
            Tanaman dari family ini merupakan tanaman semusim dan dua musim, pada saat benih masih kecil tanaman ini sulit untuk dibedakan tetapi lama kelamaan akan terdapat perbedaan dan akan membentuk karakter –masing, namun karakter ini ada yang muncul pada saat tanaman sudah besar bahkan tanaman yang dapat dibedakan setelah tanaman masuk kepada fase generatif contohnya pada bunga kol dan brokoli.
Tanaman kubis sangat penting manfaatnya sebagai sayuran karena tanaman ini bisa digunakan sebagai sayuran terutama bagian daunnya dan bunganya. Bagian daunnya sering orang konsumsi setelah diolah menjadi sayuran misalnya sayur sop atau campuran untuk aneka olahan sayur atau bisa juga dijadikan sebagai lalapan mentah (belum diolah terlebih dahulu).
4.      Family Apiaceae (Umbeliaperae)
Family ini diwakili oleh tanaman sebagai berikut:
a.      Seledri daun (Apium graveolens).
Seledri daun memiliki ciri dengan warna coklat muda dengan ukuran kecil, pda bijinya tersebut memiliki segi dan berbentuk lonjong.
Berikut tingkatan dari tanaman seledri daun
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Apiales
Famili                                : Apiaceae
Genus                                : Apium
Spesies                              : Apium graveolens
Seledri (Apium graveolens) merupakan Terna tegak, tahunan, tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan seledri dikatageorikan sebagai sayuran, Tumbuhan berbonggol dan memiliki batang basah bersusun, Bunga banyak, kecil-kecil, berwarna putih atau putih kehijauan, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan diantaranya seledri yang umbinya dapat dimakan, Daun-daunnya digunakan sebagai penambah aroma/rasa pada masakan, juga sebagai sayuran atau sebagai salad. Selain itu, tanaman ini banyak mengandung vitamin A, C, dan zat besi., dan berkhasiat sebagai obat rematik
Pengembangbiakan tanaman seledri dapat digunakan 2 cara, yaitu melalui bijinya atau pemindahan anak rumpunnya. Bagian utama yang bisa dikonsumsi adalah daun dan batangnya. Kedua bagian ini dimanfaatkan sebagai bahan campuran masakan karena aroma yang khas bisa diperoleh dari bagian ini. Tanaman ini sangat penting untuk masakan karena dapat membuat arma masakan menjadi berbeda. Tanaman ini bisa dikonsumsi setelah menjadi olahan dan tidak bisa dikonsumsi sebelum diolah.
b.      Wortel (Daucus carrota)
Benih wortel memiliki ciri dengan bentuk lonjong sedikt oval, pipih dan berwarna krem dengan ukuran kecil.
Berikut tingkatan dari tanaman wortel.
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Apiales
Famili                                : Apiaceae
Genus                                : Daucus
Spesies                              : Daucus carrota
            Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis. Tanaman ini digunakan untuk sayuran dan minuman (jus)
Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24° C), lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200-1.500 m dpl. Sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan. Tanaman ini memiliki banyak jenis lainnya misalnya D. maritimus, D. commutatis, D. hispanicus, D. gummifer, D. fontanesii, D. boccenei, dan D. major.
Secara umum tanaman ini ini yang dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi adalah bagian umbi akarnya. Bagian ini sangat baik untuk digunakan sebagai sayuran atau aneka olahan dan campuran sayuran. Tetapi ada juga yang menggunakannya sebagai bahan yang dimakan mentah karena rasanya juga enak.
c.       Parsley (Petroselinum crispum)
Benih parsley memiliki ciri dengan bentuk lonjong dengan warna coklat keputihan, dan ukurannya yang kecil.
Berikut tingkatan dari tanaman parsley
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Apiales
Famili                                : Apiaceae
Genus                                : Petroselinum
Spesies                              : Petroselinum crispum
            Parsley merupakan tanaman dua-tahunan atau tanaman tahunan berumur pendek yang sering ditanaman sebagai tanaman setahun. Tanaman ini memiliki sebuah akar tunggang gemuk dan datar, daunnya berwarna hijau tua, mengkilap, dengan tiga anak daun yang tersusun berselang-seling yang saling berlawanan, tetapi ada keragaman bentuk daun pada kultivar yang berbeda-beda. Ada dua tipe daun utama, yaitu tipe datar dan tipe daun keriting, keduanya mempunyai manfaat ganda yaitu sebagai penyedap dan penghias hidangan. Ada beberapa jenis dari tanaman parsley ini misalnya Petroselinum crispu, Mill. Nym. Var. cripsum (P. hortense, P. sativus). Bagian tanaman yang digunakan adalah bagian daunnya. Bagian ini digunakan sebagai penyedap masakan oleh sebeb itu daun tanaman ini akan terlebih dahulu dimasak untuk digunakan sebagai penyedap. Selian itu daunnya juga bisa digunakan sebagai penghias hidangan sehingga daun tanaman ini langsung digunakan tanpa diolah terlebih dahulu.
5.      Family Fabaceae (Leguminoceae)
Family ini diwakili oleh:
a.      Kapri (Pisum sativum)
Benih kapri memiliki ciri dengan bentuk bulat tidak beraturan dengan warna coklat dengan ukuran benih besar.
Berikut tingkatan dari tanaman kapri.
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Fabales
Famili                                : Fabaceae
Genus                                : Pisum
Spesies                              : Pisum sativum
Botani dan morfologi Kapri adalah tanaman herba setahun berumur pendek yang memiliki daun berselang-seling dengan ujung daun majemuk termodifikasi menjadi sebuah sulur (tendril). Pola pertumbuhan tanaman berkisar dari tipe indeterminate (tak terbatas), menjalar dan merambat hingga bentuk semak atau kerdil determinate (terbatas). Tipe daunnya beragam, berkisar dari kultivar yang memiliki anak daun lebar hingga yang memiliki hampir semua daunnya berubah menjadi sulur; bentuk yang terakhir ini dikenal sebagai tipe tanpa daun. Kendali genetik terhadap berbagai sifat daun kapri telah dikenali dengan baik. Ketika berada dalam keadaan resesif homozigot, gen af (afila) menghasilkan tanaman tanpa anak daun dan banyak sulur. Gen tl menyebabkan tanaman dengan anak daun tambahan dan tanpa sulur, dan gen st menyebabkan daun penumpu kecil lir-simpul dan anak daun kecil.
Bentuk daun af dan afst mampu berdiri dengan lebih baik karena sulurnya saling membelit antartanaman sehingga menghasilkan topangan yang saling mengokohkan. Kultivar tanpa daun juga tampaknya kurang terpengaruh oleh serangga dan penyakit karena memiliki kondisi kering yang lebih baik di dalam kanopi daun.
Akar tunggang tanaman ini dapat mencapai kedalaman 80 cm. Namun, sistem perakarannya, sekalipun memiliki banyak akar lateral, tidak berkembang luas. Asosiasi simbiotik dengan spesies Rhiaobium biasanya menguntungkan. Bunga, berkelamin ganda (hemafrodit), tumbuh pada ketiak daun, biasanya benwarna putih, tetapi dapat juga merah jambu, ungu, atau warna campuran; bunga kapri bijian biasanya ungu. Bunga biasanya menyerbuk sendiri sebelum membuka sempurna sehingga frekuensi penyerbukan silangnya sangat rendah. Kultivar umur-sangat-genjah menghasilkan bunga setelah terbentuk lima atau enam buku. Beberapa kultivar umur-dalam berbunga setelah memiliki 15 buku atau lebih. Jumlah buku yang tidak menghasilkan bunga merupakan sifat kultivar yang agak konsisten. Bunga terinisiasi secara berurutan, dimulai pada buku pembungaan terbawah dan meningkat bersamaan dengan perkembangan buku. Jumlah polong per buku dikendalikan secara genetik, tetapi dipengaruhi juga oleh lingkungan; dengan demikian, cekaman terhadap tanaman dapat menurunkan jumlah buku. Kultivar umur-genjah menghasilkan rata-rata satu hingga dua polong per buku; kultivar umur-dalam menghasilkan polong lebih banyak, rata-rata lebih dari dua polong per buku. Beberapa kultivar determinate memiliki sifat jasciated (bunga ujung, pertumbuhan terbatas), yaitu bunga berkelompok pada ujung perbungaan, bukan pada buku. Perkembangan perbungaan ujung menghentikan pertumbuhan vegetatif lebih lanjut. Polong adalah buah dehiscent (dapat pecah dan menebarkan biji) dengan dua sisinya terbentuk dari daun buah (karpel) bunga. Biji melekat berselang-seling pada sisi pertautan daun buah. Dinding polong kapri sayuran dan kapri bijian memiliki lapisan lir-kertas (parchment) keras yang mengandung beberapa lapisan sel,yang berlignin.
            Ada beberapa varietas atau jenis dari kapri tersebut misalnya Pisum sativum var saccahatarum, Pisum sativum var macrocarpon, Pisum ravens. Buah tanaman kapri biasanya orang konsumsi sebagai sayuran selain itu bisa juga daunnya digunakan sebagai sayur. Buah maupun sayur harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi sehingga makanan ini bisa dimakan. Selain itu bagian lain yang dapat dimakan adalah biji muda, biji matang segar, biji matang kering, polong muda, pucuk tajuk lembut, daun lembut  dan kecambah.
b.      Buncis
Benih buncis memiliki ciri bentuk seperti ginjal dengan ukuran besar dengan warna hitam.
Berikut tingkatan klasifikasi dari tanaman  buncis
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Fabales
Famili                                : Fabaceae
Genus                                : Vaseolus
Spesies                              : Vaseolus vulgaris
            Tanaman kacang buncis biasanya dikonsumsi biji matang segar, biji matang kering, polong muda, pucuk tajuk lembut, dan daun lembut. Kesemua bagian ini bisa dikonsumsi jika telah diolah maupun masih dalam keadaan mentah. Umumnya, sistem perakaran berbagai jenis buncis tidak besar atau ekstensif, percabangan lateralnya dangkal. Akar tunggang yang terlihat jelas biasanya pendek, tetapi pada tanah remah yang dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil berkembang pada akar lateral. Sistem perakaran yang menjangkar kuat adalah sifat penting untuk panen dengan mesin. Berbagai kultivar P. vulgaris adalah tanaman musim panas yang membelit dan merambat. Selain bentuk merambat indeterminate dan tidak merambat, ada bentuk kerdil (semak) determinate dan indeterminate. Kultivar bentuk semak determinate yang ada sekarang ini berbeda dengan bentuk merawbat indeterminate - yang terdahulu memiliki dominansi apikal yang lebih rendali, dan sedikit atau tidak tanggap terhadap fotoperiod hari-pendek. Kultivar indeterminate merambat dan tegak memiliki percabangan yang lebih banyak dan, dengan jumlah buku pembungaan lebih banyak, memiliki potensi hasil yang lebih besar. Panjang batang tipe merambat dapat mencapai 3 m, dengan lebih dari 25 buku pembungaan. Bentuk ini sangat mudah rebah, dan karena itu, umumnya ditopang dengan lanjaran atau tiang. Bentuk semak determinate memang pendek, beberapa jenis tidak lebih tinggi dari 60 cm, memiliki jumlah buku sedikit, dan perbungaannya terbentuk di ujung batang tanaman. Daun buncis beranak daun-tiga dan menyirip. Kultivar sekarang memiliki daun kecil sehingga meningkatkan penetrasi cahaya ke dalam kanopi tanaman, khususnya untuk penanaman yang sangat rapat. Walaupun sifat ini cenderung meningkatkan hasil-total, ukuran daun kecil menghasilkan ukuran polong yang kecil pula.
            Bunga berukuran besar dan mudah terlihat, berwarna putih, merah jambu, atau ungu. Bunga ini sempurna, dan, seperti halnya kapri, memiliki 10 benang sari, 9 di antaranya menyatu membentuk tabung yang melingkupi bakal buah panjang, dan satu benang sari teratas terpisah dari yang lain. Bunga menyerbuk sendiri dan umumnya jarang terjadi persilangan terbuka. Polong tanaman ini hampir selalu memanjang, bukan membesar; panjangnya berkisar dari 8 hingga 20 cm atau lebih, dengan lebar mulai kurang dari 1 cm hingga beberapa cm. Bergantung pada kultivar, ujung polong - dapat meruncing atau tumpul; bentuk potongan melintangnya beragam, mulai dari bundar hingga oval memanjang, dan beberapa jenis berbentuk hati. Polong sebagian besar kultivar terbaru agak lurus, walaupun beberapa jenis biasanya melengkung. Sebagian besar kultivar memiliki polong berwarna hijau muda hingga hijau kebituan tua; yang lain kuning (berlilin), ungu, atau multiwarna. Jumlah serat polong dan laju perkembangannya juga beragam. Melalui pemuliaan selektif, serat dapat sangat berkurang. Sifat tanpa-urat telah diintroduksi lebih dari 100 tahun yang lalu. Sekarang, hanya nenek moyangnya dan kultivar buncis tua lain sajalah yang memiliki serat lir-benang yang kuat.
            Sebagian besar polong buncis tidak berbulu (glaborous); sedikit di antaranya yang berbulu halus. Polong tidak memiliki kelopak daun yang persisten sebagaimana yang dimiliki kapri. Jumlah biji adalah sifat lain kultivar; sebagian besar kultivar buncis berbiji tiga hingga lima; tipe buncis bijian atau buncis segar cenderung berbiji lebih banyak. Ukuran dan bobot biji matang sangat beragam, panjangnya berkisar dari 5 mm hingga 20 mm, dan bobot biji
c.       Kecipir
Benih kecipir memiliki ciri dengan bentuk bulat berwarna coklat dengan ukuran besar.
Berikut tingkatan klasifikasi tanaman kecipir
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Fabales
Famili                                : Fabaceae
Genus                                : Psophocarpus
Spesies                              : Psophocarpus tetragonolobus
            Sayuran kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) memiliki penampilan khas. Buahnya berpolong dengan 4 siku yang bersayap atau bergelombang. Kegunaannya cukup banyak. Buah mudanya kerap dijadikan sayur. Buah tuanya dapat diambil bijinya untuk diolah menjadi minyak. Bagian lain yang belum banyak dimanfaatkan orang adalah umbinya. Umbi ini enak dimakan. Hasil penelitia menunjukkan kandungan protein pada umbi cukup tinggi.
            Di negara kita kecipir lebih banyak diusahakan untuk diambil buah mudanya. Padahal di luar negeri, contohnya Ghana, kecipir diusahakan khusus untuk diambil bijinya yang sudah tua. Kecipir cocok ditanam di negara kita. Daerah dataran rendah hingga dataran tinggi (sampai ketinggian 1.600 m dpl) dapat ditanami. Jenis tanah tak menjadi masalah. Kecipir bisa hidup di tanah dengan bahan organik rendah, lempung, berpasir, maupun tanah kering. Daya tahan kecipir terhadap kekeringan juga baik.
            Pada umumnya kecipir memiliki bagian ekonomis biasanya biji muda, biji matang segar, biji matang kering, polong muda, pucuk tajuk lembut, daun lembut dan umbi akar. Kesemua bagian ini bisa dikonsumsi jika telah diolah maupun masih dalam keadaan mentah.
d.      Bengkuang
Benih bengkuang memiliki ciri dengam warna coklat dengan bentuk pipih tak beraturan dengan ukuranya yang besar.
Berikut tingkatan klasifikasi dari tanaman bengkuang.
Divisi                                 : Spermatophyta.
Subdivisi                           : Angiospermae.
Kelas                                 : Dicotyledonae.
Ordo                                  : Fabales
Famili                                : Fabaceae
Genus                                : Pachyrhizus
Spesies                              : Pachyrhizus erosus (L.) Urban.
Tanaman ini bisa dikonsumsi adalah bagian polong muda, umbi akar dan pati atau minyak bentuk lain. Kesemua bagian ini bisa dikonsumsi jika telah diolah maupun masih dalam keadaan mentah. Adapun jenis lain dari bengkuang adalah P. panamensis, dan P. furrugineus. Tanaman bengkuang bisa hidup pada lingkunga panas, dan memerlukan musim tanam yang panjang, panas dan lama.
6.      Family Solanaceae
Ada beberapa tanaman yang mewakili family ini yaitu:
a.      Cabai
Benih cabai memiliki ciri bentuk bulat pipih dengan warna putih kekuningan den ukuran kecil.
Berikut tingkatan klasifikasi dari tanaman cabai.


Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe merupkan herba tegak, 1 tahun atau menahun, sering kuat dan bercabang lebar, tinggi 1-2,5 m. Bagian batang yang muda berambut halus. Daun tersebar, atau 2-3 bersama-sama dan kemudian berbeda dalam besarnya, tangkai 0,5- 2,5 cm panjangnya ; helaian daun bulat telur memanjang atau ellips bentuk lanset, dengan pangkal meruncing dan ujung runcing, gundul, 1,5-12 kali 1-5 cm. Bunga mengangguk, tangkai 10-18 mm. Tabung kelopak berusuk bentuk lonceng, gundul, tinggi 2-3 mm, pada buahnya membesar sekali, dengan 5 gigi. Mahkota bentuk roda, berbagi 5 dalam, tinggi tabung 2 mm, tepian terbentang, luas, garis tengah 1,5-2 cm, taju runcing. Kepala sarl semula ungu, kemudian hijau perunggu.
Buah buni bentuk garis lanset, merah cerah, rasa pedas. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabe besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika, Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu. Banyak jenis cabai yang kita ketahui diantaranya cabai merah keriting, cabai rawit, cabai besar, paprika, selain itu ada juga cabai local dan cabai hasil silangan.
b.      Tomat
Benih tomat memiliki ciri berwarna kuning, memiliki bulu, berbentuk pipih dengan ukura kecil
Berikut tingkatan klasifikasinya
Kerajaan          :           Plantae
Subkerajaan     :           Tracheobionta
Divisio             :           Magnoliophyta
Kelas               :           Magnoliopsida
Subkelas          :           Asteridae
Ordo                :           Solanales
Familia            :           Solanaceae
Genus              :           Solanum
Spesies            :           Solanum lycopersicum
Tomat merupakan tanaman perdu semusim, berbatang lemah dan basah. Daunnya berbentuk segitiga. Bunganya berwarna kuning. Buahnya buah buni, hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua. Berbiji banyak, berbentuk bulat pipih, putih atau krem, kulit biji berbulu. Perbanyakan dengan biji kadang-kadang dengan setek batang cabang yang telah tua. Jenis lain dari tanaman tomat juga sangat beragam misalnya tomat apel, tomat ratna, tomat kecil dan masih banyak yang lainnya.
Tomat termasuk sayuran buah yang sangat digemari. Banyak sekali penggunaan buah tomat, antara lain sebagai bumbu sayur, lalap, makanan yang diawetkan (saus tomat), buah segar, atau minuman (juice). Selain itu, buah tomat banyak mengandung vitamin A, Vitamin C, dan sedikit vitamin B.
Tomat secara umum dapat ditanam di dataran rendah, medium, dan tinggi, tergantung varietasnya. Namun, kebanyakan varietas tomat hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam di dataran tinggi yang sejuk dan kering sebab tomat tidak tahan panas terik dan hujan. Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada siang hari dan 17°C pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat yang banyak mengandung pasir. Dan, akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung humus, gembur, sarang, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman tanah yang ideal untuknya adalah netral, yaitu sekitar 6-7.
            Tanaman semangka tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran tinggi 0-1000 m dpl. Daerah yang berkapur dan mengandung banyak bahan organik (subur) dengan iklim yang relatif kering lebih disenangi. Namun, di daerah yang bertipe iklim basah pun tanaman semangka dapat hidup dan berbuah baik, asalkan daerah itu tidak berkabut dan air tanah tidak menggenang (mengandung pasir). Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Cocok pada jenis tanah geluh berpasir. Keasaman tanah (pH) 6 - 6,7.Meskipun demikian, tanaman semangka toleran terhadap lahan masam (pH kurang dari 5) sehingga tanaman ini dapat dikembangkan di lahan gambut. Tanaman semangka menghendaki tempat yang tidak ternaungi atau mendapat sinar matahari penuh. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus-menerus. Tanaman menghendaki penyiraman 80% lebih (berada di tempat terbuka). Tujuannya agar matahari menyinari penuh (tidak ada naungan). Curah hujan ideal 40-50 mm/bulan. Seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Suhu optimal ± 250 C. Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl.
c.       Terong
Benih terong memiliki cirri bekas placenta yang jelas, dengan bentuk bulat sedikt pipih, dengan warna kuning kemerahan dan ukuran sedang.
Kerajaan        :           Plantae
Kelas              :           Magnoliopsida
Upakelas        :           Asteridae
Ordo              :           Solanales
Famili             :           Solanaceae
Genus                        :           Solanum
Spesies           :           S. melongena
Terong atau terung ialah tumbuhan yang tergolong dalam keluarga Solanaceae dan genus Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India dan Sri Lanka, dan berhubungan erat dengan tomat dan kentang. Buahnya biasa digunakan sebagai sayur untuk masakan. Nama botaninya Solanum melongena.

Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.

Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri mengandung banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu boleh dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung alkaloid nikotin. Ini tidaklah mengherankan karena terong adalah saudara dekat tembakau.
7.      Family Cucurbitaceae
Family ini diwakili oleh beberapa tanaman yaitu:
a.      Pare
Benih pare memiliki cirri berukuran besar dengan warna krem, berbentuk lonjong tipis dan permukaan yang beralur.
Berikut tingkatan klasifikasi dari tanaman pare
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan          :           Plantae
Divisi               :           Magnoliophyta
Kelas               :           Magnoliopsida
Ordo                :           Violales
Famili              :           Cucurbitaceae
Genus              :           Momordica
Spesies            :           Momordica charantia
            Tumbuh-tumbuhan 1 tahun, menjalar atau memanjat, berbau tak enak: Batang berusuk 5 ; panjang 2-5 m, yang muda beranabut cukup rapat. Daun berbagi 5-9 dalam, bulat, dengan pangkaI bentuk jantung, garis tengah 4-17 cm, berbintik-bintik tembus cahaya, taju bergigi kasar hingga berlekuk menyirip. Tangkai bunga 5-15 cm dekat pangkalnya dengan daun pelindung bentuk jantung - hingga bentuk ginjal. Kelopak bentuk lonceng, dengan banyak rusuk atau tulang membujur, yang berakhir pada 2-3 sisik yang melengkung ke bawah. Mahkota bentuk roda ; taju bentuk memanjang hingga bulat telur terbalik, bertulang, 1,5-2 kali 1-1,3 cm. Bungat jantan : benang sari, 3, kepala sari oranye, semula bergandengan satu dengan lainnya, kemudian Iepas ; ruang sari bentuk S. Bunga betina : staminodia 3, bentuk sisik ; bakal buah berparuh panjang, berduri tempel halus dan berambut panjang ; putik 3, berlekuk 2 dalam atau satu di antaranya utuh. Buah memanjang bentuk spul cylindris, dengan 8-10 rusuk memanjang, berjerawat tak beraturan, oranye, pecah sama sekali dengan 3 katup, 5-7 cm (liar) hingga 30 cm (ditanam). Biji coklat kekuningan pucat, memanjang, Didataran rendah, pagar, tepi jalan. Kadang-kadang membentuk selimut pencekik di atas tumbuh-tumbuhan lain.
            Rasa yang pahit tidak membuat pare (Momordica charantia) dijauhi sebagai sayur. Pare atau paria tetap banyak dijajakan di pasar-pasar hingga toko swalayan. Pembelinya pun banyak. Justru rasanya yang pahit-pahit sedap itulah yang mebuat pare banyak disukai. Adapun bagian yang dapat dimakan adalah bagian buahnya namun sebelum dimakan terlebih dahulu dioalh menjadi masakan yang enak rasanya. Adapun jenis lain dari pare adalah Pare (Momordica charantia.L) Sinonim M.balsamina Blanco, M.balsamina Descourt, M.cylindrica Blanco. M.jagorana C.Koch, M.operculata Vell, Cucumis africanus, Lindl.
            Benih Benih untuk perbanyakan tanaman diambil dari buah yang sudah berwama kuning atau masak di pohon. Ambillah biji dari bagian tengah yang diselubungi lapisan penutup kemerahan. Keringkan biji di sinar matahari. Bila tak ingin langsung ditanam simpanlah di tempat yang kering dan hangat. Jangan sekali-kali menyimpan benih di tempat yang lembap untuk melindungi viabilitas atau daya kecambah benihnya. Pengadaan benih dari buah tua sebaiknya hanya untuk pare hijau dan pare gajih saja, sebab jenis lokal ini memang terbukti dapat berproduksi dengan baik dari bibit demikian. Untuk pare taiwan atau pare hibrida lainnya sebaiknya membeli benihnya langsung ke toko penyalur benih. Kebutuhan bibit pare per hektar sekitar 5-7 kg. Untuk berjaga jaga ada baiknya melebihkan persediaan bibit. Tanaman yang mati atau biji yang tidak tumbuh dapat segera disulam dengan bibit persediaan ini. Meskipun tidak umum dilakukan, menanam bibit pare ke lahan (setelah melalui, persemaian) dapat pula diterapkan. Dengan cara ini benih disemaikan terlebih dahulu. Cara melakukan penyemaian benih dapat dilihat pada Bab II. Penanaman Pare ditanam di atas guludan-guludan. Buatlah guludan dengan lebar 1,5-2,5 m dan panjang disesuaikan dengan lahan yang hendak ditanami. Jangan lupa menambahkan pupuk kandang waktu mengolah tanah. Jarak tanam yang digunakan bisa 0,75 x 0,75m atau 1 x 1 m. Jadi dalam satu guludan ada dua baris tanaman memanjang. Jarak tanam yang cukup lebar ini untuk memberi tempat bagi para-para rambatan nantinya. Tugal guludan sesuai jarak tanam yang ditetapkan. Masukkan 2-3 benih dalam setiap lubang. Tutupi dengan sedikit tanah

b.                 Semangka
Benih semangka memiliki cirri-ciri dengan ukurannya yang besar, dengan warna hitam dengan bentuk pipih lonjong dan di ujung Nampak bekas placenta
Berikut tingkatan klasifikasi dari semangka
Kerajaan  :           Plantae
Divisio     :           Magnoliophyta
Kelas        :           Magnoliopsida
Ordo        :           Violales
Familia     :           Cucurbitaceae
Genus      :           Citrullus
Spesies     :           Citrullus lanatus
            Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.Semangka termasuk dalam family cucurbitaceae adapun Sifat botani Tanaman semangka bersifat menjalar, mempunyai alat pemegang seperti pilin. Permukaan tanaman (batang dan daunnya) tertutup bulu bulu halus dan tajam. Daun dan batang Daunnya lebar dan bercangap menjari. Batangnya kecil panjang sehingga sanggup memanjat dengan perantaraan alat pemegang. Namun, umumnya petani menjalarkan tanaman,semangka di atas tanah. Bunga Bunga berumah satu (monoecius), tetapi berkelamin satu (uniseksual). Bunga jantan berbentuk terompet, sedangkan bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk bulat sebesar kelereng. Masing-masing bunga keluar dari ketiak daun yang berbeda. Jumlah bunga jantan biasanya lebih banyak daripada bunga betina. Warna bunga kuning. Penyerbukan bunga terjadi secara silang (cross compatible) melalui perantaraan lebah madu dan lalat hijau. Biasanya tanaman mulai berbunga pada umur 45-6o hari setelah semai, selanjutnya tanaman dapat berbunga setiap saat. Buah Ukuran buah besar, dapat mencapai 5 kg. Daging buah berwarna merah atau kuning. Akar Tanaman semangka mempunyai akar tunggang dan akar samping sedikit, tetapi agak dalam. Buah yang matang dimakan segar sebagai buah meja. Rasanya manis sekali, segar, dan berair banyak. Bijinya dapat diasinkan menjadi kuaci yang gurih.
c.      Blewah
Benih blewah memiliki cirri dengan bentuk lonjong, pipih  berwarna putih dengan ukuran yang besar.

d.     Zucchini
e.      Oyong
Benih oyong memiliki cirri berwarna hitam dengan ukuran besar berbentuk lonjong pipih.
Berikut tingkatan klasifikasinya.
Gambas atau oyong (Luffa acutangula, suku labu-labuan atau Cucurbitaceae), adalah komoditi sayuran minor. Penanamannya biasanya dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Gambas dipanen buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai sayur.
Oyong masih sekerabat dengan belustru (Luffa aegyptica).
f.       Mentimun
Benih mentimun memiliki cirri berwarna putih kekuningan dengan bentuk lonjong pipih dengan ukuran besar.
Berikut tingkatan klasifikasinya.
Divisi               : Spermatophyta.
Subdivisi         : Angiospermae.
Kelas               : Dicotyledonae.
Ordo                : Cucurbitales
Famili              : Cucurbitaceae
Genus              : Cucumis
Spesies            : C. sativus
            Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah.
            Habitus mentimun berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.
            Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl. Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7.
            Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buanya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.
g.                  Melon
Benih melon memiliki cir berwarna kuning dengan bentuk pipih lonjong dengan warna kuning berukuran sedang.
Berikut tingkatan klasifikasinya.
Kerajaan     :           Plantae
Divisi          :           Magnoliophyta
Kelas           :           Magnoliopsida
Ordo           :           Cucurbitales
Famili          :           Cucurbitaceae
Genus         :           Cucumis
Spesies        :           Cucumis melo
            Melon termasuk dalam Family Cucurbitaceae Tanaman melon mirip sekali dengan semangka, yaitu bercabang banyak, tetapi bulu batang lebih halus. Batang melon lebih pendek daripada semangka. Biji melon terkumpul di tengah dalam rongga buah, sedangkan biji semangka menyebar dalam daging buah. Daun dan batang: Daun melon lebar bercanggap (berlekuk), menjari agak pendek. Batang melon mempunyai alat pemegang (pilin) untuk memanjat. Ada jenis melon yang tepi daunnya bergelombang dan tidak bercanggap. Bunga: Bunga melon berumah satu dan berkelamin tunggal. Bunga yang muncul pertama hingga kelima biasanya bunga jantan. Lebah madu dan lalat hijau berperan dalam penyerbukan bunga ini. Buah: Buah melon umumnya bulat, walaupun ada yang panjang dan tidak banyak mengandung air. Tipe buah melon banyak sekali, di antaranya ada yang berkulit hijau, kuning, dan putih kekuningan. Namun, pada dasarnya ada tiga tipe buah, yakni buah yang kulitnya berjaring (net), kulitnya berjaring tidak jelas, dan berkulit halus tanpa ada tanda jaring. Semua buah melon berbiji banyak, terkumpul dalam rongga buah yang diliputi lendir. Lendir tersebut terasa manis, kenyal (keras), dan tidak banyak mengandung air. Ada jenis melon yang kulitnya berwarna hitam dengan daging kehijauan, misalnya tendral verde. Akar: Tanaman melon tidak jauh berbeda dengan semangka, mempunyai akar tunggang dan akar samping banyak serta agak dalam. Akar samping berupa serabut yang jumlahnya banyak, kuat, dan panjang.
            Sebelum tahun 1990, melon masih asing bagi penduduk Indonesia, tetapi kini sudah menjadi buah "pencuci mulut" yang populer. Buah ini sering disuguhkan di tempat-tempat pesta secara sendiri atau bersama dengan semangka, pepaya, dan nanas.
            Tanaman melon lebih senang tumbuh di dataran menengah yang suhunya agak dingin, yakni pada ketinggian tempat antara 300-l.000 m dpl. Di dataran rendah yang elevasinya kurang dari 300 m dpl, buah melon berukuran lebih kecil dan dagingnya agak kering (kurang berair). Jenis tanah andosol atau tanah berpasir baik untuk pengembangan melon. Tanah ini mempunyai pH 6-7. Daerah yang bertipe iklim kering tidak disenangi oleh tanaman melon. Tanaman ini tidak toleran terhadap tanah asam (pH rendah) seperti pada semangka. Pada tanah yang ber-pH asam, tanaman melon akan tumbuh kerdil. Tanaman melon lebih peka terhadap air tanah yang menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik daripada tanaman semangka. Di tempat yang kelembapan udaranya rendah (kering) dan ternaungi, tanaman melon enggan berbunga betina. Tanaman ini lebih senang di daerah terbuka, tetapi sinar matahari tidak terlalu terik, cukup dengan penyinaran 70%.
            Perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon. Tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
            Bagian tanaman yang tanaman yang biasa diguinakan adalah buah melon. buah melon sangat enak dimakan baik dalam bentuk segar maupun bentuk olahan.
8.      Family Amaranthaceae
  1.  Bayam.
Benih bayam memiliki cirri berukuran kecil berwarna hitam dan berbentuk bulat.
Berikut tingkatan klasifikasinya.


            Bayam atau amarantus sp merupakan tanaman dari famili amarantaceae, yang merupakan tanaman dari kelas dikotil. Pertumbuhan bayam adalah tegak, bentuk daunnya bulat telur dengan tulang daun menyirip serta tepi daunnya rata, permukaan batang dan daun licin sehingga tampak hoijau dan mulus. Biji berwarna hitam bentuknya pipih dan ukurannya kecil. Benih bayam berneda dengan tanaman lainnya karena tanaman ini hanya satu species sehingga tidak bisa dibandingkan oleh tanaman dari species yang berbeda.
9.     Familia Papilionaceae
a.      Turi (Sesbania grandiflora)(L.)
Benih turi memiliki ciriberwarna coklat dengan bentuk lonjong dan uurannya sedang.
Berikut klasifikasinya.
Kerajaan     :           Plantae
Divisi          :           Magnoliophyta
Kelas           :           Magnoliopsida
Ordo           :           Fabales
Famili          :           Fabaceae
Upafamili    :           Faboideae
Bangsa        :           Robinieae
Genus         :           Sesbania
Spesies        :           S. grandiflora
Merupakan tanaman sejenis pepohonan banyak dijumpai dipedesaan, ditanam di pematang, pekarangan, pinggir jalan, biasa dipakai sebagai pagar hidup kebun, pekarangan juga dipakai sebagai pohon pelindung. Turi tumbuh dari 120 sampai 1500 meter diatas permukaan laut, berbatang raping mempunyai umur 3 sampai 5 tahun. Tumbuh berketinggian 3 sampai 12 m. Ranting lentur menjulur saat berbunga dan berbuah, berkulit kasar mempunyai alur retak retak berair dan berlendir. Pohon turi tumbun lebat setelah mempunyai ketinggian 3 meter, kemudian berbunga dan berbuah, bunganya mirip kupu-kupu terdapat lima kelopak bunga, berbuah polong.
            Ada dua jenis Turi dibedakan menurut warna bunganya, ialah turi berbunga warna putih, disebut sebagai turi putih, turi berbunga merah violet disebut turi merah. Daun bunga menjulur dari kelopak bunga yang berwarna hijau muda, mengantung pada tangkai yang kecil pipih lengkok-lengkok. Buahnya termasuk buah berbiji polong, biji terdapat dipolong berjumlah banyak. Mempunyai akarnya berbintil merupakan sumber nitrogen berasal dari bakteri yang berkembang biak dibintil akarnya, berguna untuk menyuburkan tanah. Hampir seluruh bagian tumbuhan ini bermanfaat bagi manusia, bunganya banyak mengandung vitamin dapat dijadikan sayur pecel mempunyai rasa enak. Selain itu daun muda dan polong muda dapat juga dipakai sebagai sayur, sedang bijinya dapat dipakai sebagai tempe, dan kecambah yang banyak mengandung protein dan. Kayu dapat dipakai sebagai kayu bakar akarnya dipakai sebagai obat.
            Daunnya dapat dijadikan pupuk hijau. Kulitnya dapat dipakai untuk pelapis untuk menguatkan jala seperti kulit pohon salam. Turi dari jenis bunga merah mempunyai kandungan zat penyembuh lebih banyak dari pada turi berjenis bunga putih, bila dipakai untuk pengobatan. Cara meSelain itu manfaat lain adalah daun dan ranting muda sangat baik untuk makanan ternak. Turi dapat berguna sebagai pohon penghijauan cara menanamnya sangat gampang, dilakukan melalui penyemaian biji atau dengan cara stek.
Manfaaf Turi Bunga. Memperlancar ASI, bunga mengandung kalsium, zat besi, zat gula vitamin A dan dapat dimasak sayur pecel. Bunga lebih baik diambil dari turi merah bila akan dijadikan sebagai asupan, karena yang merah kadar kandungan zatnya lebih banyak dari turi putih.
Daun. Obat Radang tenggorokan, tiga genggam pucuk daun turi merah direbus dengan tiga gelas air, tunggu sampai jadi 1gelas kemudian didinginkan setelah itu, disaring, air rebusan untuk kumur-kumur, 4 kali sehari. Daun sebagai Obat luka luar (tapel) pilih daun turi merah, tumbuk sampai halus, tempelkan diatas luka, dapat dibalut agar bersih . Usahakan diganti 3 kali sehari. Berguna untuk menghentikan pendarahan, dan mengurangi rasa nyeri.
Buah Polong. Buah muda mengandung protein yang tinggi dapat dijadikan sayur pengganti kacang panjang, dimasak dengan berbagai resep masakan. Biji dapat dipakai sebagai kecambah atau taoge Turi, sangat baik dimakan banyak mengandung vitamin C, dapat dimakan sebagai sayur, lalap seperti taoge kacang hijau. Biji yang tua dikeringkan kemudian direbus diberi ragi dipakai sebagai bahan baku tempe, yang enak digoreng, atau dimasak.
Kulit Batang. Kulit batang sebagai obat sariawan secara tradisional dipakai sebagai pembunuh kuman. Siapkan tiga genggam kulit turi merah yang baru saja diambil langsung dari pohon, kemudian gepuk, agar lebih lunak, kemudian direndam sebentar, kemudian remas-remas airnya disaring dibuat kumur kumur 3 kali sehari. Sebagai obat disentri berak darah: tiga genggan kulit turi merah pada batang bawah kemudian rebus dengan 3 gelas air rebus sampai menjadi 1 gelas, kemudian disaring setelah dingin diminum 2 kali sehari. Untuk obat cacar air: tiga gengam kecil kulit batang direbus dengan air tiga gelas, biarkan menjadi 1gelas. Setelah dingin disaring dan kemudian diminum, cairan ini berguna sebagai pengerut.
Kulit Akar. Sebagai obat batuk, tiga genggam kecil akar turi dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan segelas air dan tambah 1 sendok madu lebah. Campur sampai rata taruh disaringan kain lalu peras air perasan itu kemudian diminum. Untuk pegal linu: ambil tiga genggam akar turi merah dari pohon kemudian ditumbuk sampai halus halus, tambah sedikit air sehingga menjadi pasta kental. Kemudian oleskan dibagian yang terasa pegal linu, pasta ini merupakan penghilang rasa pegal dan linu juga pengurang rasa sakit.
10. Famili Convovulaceae
a.       kangkung
Benih kangkung memiliki cirri ukuran sedang berwarna coklat kehitaman bentuknya seperti bola dibelah empat.
Berikut klasifikasinya
Kerajaan:          Plantae
Divisi:     Magnoliophyta
Kelas:     Magnoliopsida
Ordo:      Solanales
Famili:    Convolvulaceae
Genus:    Ipomoea
Spesies:   Ipomoea aquatica
 merupakan salah satu dari famili ini. Kangkung ada dua macam ada yang tumbuh diair dan didarat. Benih kangkung ada sudutnya, bentuknya bulat bersegi dan agak panjang. Ukuran benihnya sedang dan warna benihnya coklat tua. Benih kangkung dalam satu buah terdiri dari beberapa benih sehingga saat dilepas benihnya, maka benih tersebut bersegi pada tepi benih tersebut. Tanaman ini berumur lebih dari setahun, menetap, menjalar atau membelit. Mengandung banyak vitamin A, C serta mineral terutama zat besi. Ada 2 jenis kangkung yang enak dimakan yaitu: Kangkung Darat, mempunyai daun-daun yang panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau keputihan dan bunganya berwarna putih. Kangkung air yang mempunyai daun panjang dengan ujung yang agak tumpul berwarna hijau kelam dan bunganya berwarna putih keunguan.
            Kangkung (lpomea sp) adalah sayuran yang dapat berumur panjang. Ibu-ibu sering membelinya untuk sayur karena rasanya yang enak, terutama bila ditumis. Sayuran daun ini juga memiliki kandungan zat besi yang lumayan. Sayuran ini memang tak rewel dengan syarat tumbuh. Batilcan daerah perairan tawar seperti sungai kecil, danau, aliran air, kolam, ataupun sawah dapat dijadikan lahan kangkung. Karena toleransinya yang tinggi terhadap daerah perairan ini, sebaiknya tidak menanam kangkung di perairan yang sudah tercemar. Kangkung yang ditanam di tempat tersebut akan menyerap zat-zat beracun yang terdapat di dalamnya. Toleransi dengan tanah kering didapat pada jenis kangkung darat yang bisa dibiakkan di tanah atau bedengan.
11.  Famili Liliaceae
a.      asparagus,
Benih asparagus memiliki cirri dengan ukuran sedang berwarna hitam berbentuk bulat dan terdapat hillum.
Berikut klasifikasinya
Kerajaan:          Plantae
Divisi:     Magnoliophyta
Kelas:     Liliopsida
Ordo:      Asparagales
Famili:    Asparagaceae
Genus:    Asparagus
Spesies:   Asparagus officinalis
tanaman ini memiliki benih yang bulat, berukuran besar dan berwarna hitam. Berbeda dengan selada yang memiliki bentuk biji lonjong. Bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah anakan yang masih muda (rebung). Sayuran ini merupakan tanaman berumah dua. Artinya, tanaman ini ada yang jantan dan ada yang betina. Asparagus berasal dan banyak ditanam di Amerika, khususnya Amerika Utara, antara lain Lembah California, Sacramento, New Jersey, Carolina Selatan, dan Illinois. Rebung asparagus yang diambil sebagai sayuran adalah rebung yang besar berwarna putih , lunak, dan gemuk. Biasanya rebung digunakan. sebagai sayuran segar atau makanan dalam kaleng.
            Lahan yang dibutuhkan oleh sayuran asparagus adalah dataran tinggi dengan ketinggian 600 - 900 m dpl. Asparagus dapat tumbuh optimal pada suhu antara 15 - 25 C dengan curah hujan yang cukup banyak dan merata sepanjang tahun, yaitu berkisar antara 2.500 - 3.000 mm/tahun. Oleh karena itu, syarat utama lahan harus dataran tinggi, berhawa sejuk, dan dekat sumber air agar kebutuhan air di musim kemarau tercukupi. Areal dengan kondisi seperti di atas jarang ditemukan di Indonesia. Asparagus dapat tumbuh pada tanah podsolik merah kuning, latosol, maupun andosol. Asparagus lebih menyukai tanah yang agak berpasir dan berlapisan tanah olah yang tebal. Perlu diingat, asparagus tidak suka tanah yang berdrainase buruk dan banyak liat. Sedangkan pH yang diinginkan adalah 6-6,5 karena ia tidak toleran terhadap tanah yang bereaksi masam. Sebaiknya tanah itu mengandung banyak bahan organik.
























VI.      KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang bisa kami buat disini adalah :
1.      Karakteristik tanaman sayuran berbeda-beda tergantung dari spesiesnya.
2.      Famili tanaman sayur umumnya dari famili Brassicaceae, Leguminosaceae, Amaranthaceae, Concovoceae, Papiloinaceae dan lain-lain.
3.        Bagian tanaman sayuran yang dapat dikonsumsi juga berbeda-beda misalnya ada yang daun, buah, bunga, polong, biji muda, biji tua, dan lain-lain.
4.        Bagian ekonomis dari tanaman sayuran beragam, mulai dari buah, daun, bunga, dll























DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2009. Download 5 Maret 2009. www.wikipedia.com

Rubatzky, V. E dan M. Yamaguchi. 1995. World Vegetable : Principles, production and nutritive value. First edition. Diterjemahkan oleh C. Herizon. 1998. Sayuran Dunia : Prinsip, produksi dan gizi jilid 1. ITB, Bandung.

Rubatzky, V. E dan M. Yamaguchi. 1995. World Vegetable : Principles, production and nutritive value. Second edition. Diterjemahkan oleh C. Herizon. 1998. Sayuran Dunia : Prinsip, produksi dan gizi jilid 2. ITB, Bandung.

Sentara IPTEK. 2005, IPTEKnet. All rights reserved.

Sutarya, R dan G. Grubben. 1995. Pedoman bertanam sayuran dataran rendah. Yogyakarta. Gadjag Mada University Press.

\



No comments:

Post a Comment

LAPORAN MAGANG KELAPA SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG TEKNIK PEMULIAAN TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) M...