Saturday, September 15, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KEKAHATAN DAN KERACUANAN UNSUR HARA TANAMAN


ACARA II
IDENTIFIKASI KEKAHATAN DAN KERACUANAN UNSUR HARA TANAMAN



Nama : Jeky Miharja
Npm : E1J014144
Shift : Kamis 14:00-15:40


LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Suatu unsur dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah apabila tumbuhan itu sendiri tadak mampu menyelesaikan daur hidupnya sampai tumbuhan menghasilkan biji yang dapat tumbuh bila unsur hara tidak tersedia dalam keadaan yang cukup, dan unsur hara tersebut merupakansuatu penyusun molekul pada bagian tumbuhan yang esensial untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Unsur hara sangat penting untuk tumbuhan dimana unsur hara berperan sebagai komponen utama yang menyusun dan membantu pertumbuhan tanaman apapun (Lakitan, 2012).
Unsur hara esensial dibagi menjadi dua kelompok yaitu makro elemen dan mikro elemen. Makro elemen terdiri dari tiga bagian yaitu molekul (C, H, O), ion (N, S, P) dan kation (K, Ca, Mg) sedangkan makro elemen terdiri B, Cl, Ca, Fe, Mn, Mo, Zn. Unsur hara yang diperoleh tanaman dari dalam tanah atau larutan hara yaitu unsur N, S, K, B, Mg, Ca, Zn, Mo, Be, Mn, Na, Si. Nitrogen dalam jaringan tumbuhan merupakan sutu komponen penting yang berberan sebagai unsur penyusun dari banyak senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan oleh tanaman (Sarief, 1986).
Banyak macam pupuk yang dijumpai di toko pertanian yang didalamnya terkandung unsur hara mikro maupun unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Ada dua macam pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik pada umumnya yang memiliki kandungan unsur hara nitrogen yaitu Urea, dan ZA. Sedangkan untuk pupuk organik sendiri biasanya terbuat dari pupuk kandang, kompos dll. Umumnya unsur N diambil oleh tanaman dalam bentuk amonium dan nitrat. Pengaruh unsur N pada tanaman tidak hanya pada daun saja tetapi jika pemberian N semakin tinggi maka semakin cepat juga sintesis karbohidrat yang diubah menjadi protein dan protoplasma (Jumin, 2010).
Ciri-ciri atau syarat unsur hara makro yaitu unsur hara diperlukan dalam jumlah yang tidak sedikit artinya dalam jumlah yang banyak, kekurangan salah satu unsur hara makro pada tanaman dapat menmbulkan gejala disifiensi pada tanaman yang biasanya sulut atau tidak dapat disembuhkan dengan menambahkan suatu unsur hara makro yang lainnya, dan kelebiahan unsur hara makro dapat menyebabkan keracunan pada tanaman karena unsur hara tidak sesuai apa yang dibutuhkan oleh tanaman.sedangkan ciri untuk unsur hara mikro adalah unsur hara diperlukan tanaman dalam jumlah yang sedikit, kekurangan salah satu unsur hara mikro pada tanaman dapat menmbulkan gejala disifiensi pada tanaman yang biasanya sulut atau tidak dapat disembuhkan dengan menambahkan suatu unsur hara mikro lainnya, dan apabila kelebihan unsur hara mikro juga akan dapat berakibat pada keracunan tanaman (Sarief, 1986).
Menurut Shellp (1987), Mattason dan Schjoerring (2002),  Abdolzadeh et al (2008) menyatakan, Nitrogen merupakan unsur hara yang berada dialam dan paling dinamis. Ketersedian unsur N yang terdapat di tanah dipengaruhi oleh keseimbangan antara input dan output dalam suatu sistem tanah. Unsur N bersifat mudah hilang dari tanah akibat proses volatilasi aatu perkolasi air tanah, mudah berubah bentuk, dan mudah pula diserap tanaman. Menurut Shellp (1987), Delvian (2006) menyatakan kekurangan unsuh hara N dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman sehingga dapat menyebabkan kekerdilanyang disertai dengan berubahnya warna daun menjadi kuning dan dapat mempengaruhi penyerapan unsur hara yang lainnya seperti P, dan K (Suwandi, 2009).
            Menurut Friensen et al (1980) menyatakan, Ada beberapa faktof yang dapat mempengaruhi hilangnya suatu unsur hara mikro didalam tanah yaitu diantarannya adalah peningkatan hasil panen, kehilangan unsur mikro yang dikarenakan akibat dari pencucian, pengapuran, dan meningkatnya keaslian pupuk buata. Menurut Sims (1986) menyatakan bahwa menurunnya produktifitas tanaman yaitu karena kekurangan suatu unsur hara mikro. Salah satu contohnya adalah kekahatan unsur hara Zn. Kekahatan unsur hara Zn sering terjadi ditemui di daerah yang memiliki tanah alkali yang ber pH tinggi, berkapur dan KTK masih rendah. Kekahatan Zn memiliki ciri yang dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkan seperti pendeknya ruas batang, dedaunan menjadi kerdil, dan klorosis yang terdapat pada rat daun (Juliati, 2008).
            Tanaman akan dapat tumbuh dan berproduksi hingga tanaman menyelesaikan daur hidupnya sampai sempurna. Dalam mendukung pertumbuhan tanaman, maka tanaman membutuhkan banyak macam unsur hara esensial, yaitu tanaman biasnya membutuhkan unsur hara sebanyak enambelas unsur hara diantaranya yaitu hara makro maupun unsur hara mikro. Unsur hara makro selalu dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan unsur hara mikro yang hanya dibutuhkan hanya sedikit ( Sumarji, 2013)
              Pemupukan merupakan salah satu faktor terpnting dalam budidaya tanaman. Pemupukan dapat mempengaruhi tanaman dalam mendukung pertumbuhan, perkembangan dan produksifits tanaman. Pupuk yang mempunyai unsur hara N,P,K memiliki pengaruh yang sangat nyata pada tumbuhan, unsur N dapat berpengaruh terhadap daun maupun bunga sehingga pertumbuhan menjadi optimal dan berkeang lebih baik. Sedangkan untuk unsur K yaitu memiliki fungsi sebagai aktivator enzim dalam translokasi gula dan fotosintesis (Handajaningsih dan Wibisono, 2009).
            Kelebihan unsur hara bagi tanaman juga tidak mempunyai kebaikan apapun akan tetapi malah dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, yaitu dimana yang dapat menimbulkan suatu gejala pada tanaman sepeti keracunan unsur hara yang biasa terjadi yaitu tanaman keracunan unsur hara mikro seperti Aluminium, Seng, Fe, dan Mn. Kerscunan ini terjadi karena pengaruh dari kondisi tanah yang terlalu asam (Rukmana, 2005).

1.2 Tujuan
            Mengenal gejala-gejala defisiensi/toksisitas unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro (B, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn) melalui gambar-gambar simulasi tanaman yang terkena kekurangan/keracunan unsur hara.



BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain OHP, LCD, whiteboard, buku gambar, pensil, penggaris, pensil warna.
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu bahan ajar tentang kekahatan.


















BAB III
CARA KERJA
1)      Dengarkan penjelasan dosen tentang kekahatan unsur hara yang terjadi pada tanaman.
2)      Gambarkan masing-masing bentuk kerusakan yang terjadi saat kekahaan unsur hara makro dan unsur hara mikro.
3)      Setiap gambar di beri penjelasan sesuai warna yang mengalami kekurangan unsur hara tersebut.



















BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
·         Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
·         Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
·         Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
·         Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil


·         Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas


2.  Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
·         Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
·         Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu .

3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
·         Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
·         Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
·         Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
·         Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur


·         Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.


4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
·         Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
·         Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
·         Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk

      
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
·         Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
·         Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.



6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)
·         Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
·         Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”
·         Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil

      

                       
7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi.Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis.Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
·         Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
·         Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih.


·         Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk

           
8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
·         Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
·         Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
·         Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
·         Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
·         Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
·         Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).


           
9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
·         Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
·         Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
·         Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil


      
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
·         Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang   ada di bagian bawah menuju ke puncak
·         Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka

·         Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
           
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
·         Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
·         Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.


                       





12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
·         Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
·         Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
·         Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
·         Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi

·         Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam
·         Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.


                                   
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
·         Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
·         Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.



BAB VI
SIMPULAN

            5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah didapatkan bahwa tanaman yang diamati ini masih dapat bertahan hidup ketika mengalami kekurangan unsur kalium (K) dan nitrogen (N). Tetapi, walaupun masih dapat hidup selama dua minggu, terdapat gejala-gejala yang tampak dibanding tanaman kekurangan unsur hara yang lain (langsung mati) seperti tanaman yang kekurangan unsur Ca, S, Mg, Fe, P, dan Mg. Tanaman yang kekurangan unsur hara kalium akan memiliki gejala-gejala yang timbul antara lain memiliki gejala antara lain Bercak berukuran kecil, biasanya pada bagian ujung, tepi dan jaringan antara tulang daun, sehingga tidak merata pada daun-daun tua. Sedangkan untuk tanaman yang kekurangan unsur nitrogen, memiliki gejala-gejala antara lain berupa menguningnya daun. Kadang-kadang disertai dengan berubahnya warna daun menjadi kemerahan sebagai akibat terbentuknya "anthocyanin". Selain kedua unsur K dan N, tanaman tidak dapat bertahan hidup karena tanaman sangat membutuhkan secara berkala tanpa kekurangan sedikitpun unsur-unsur seperti Fe, P, Ca, S, dan Mg.

5.2 Saran
Sebaiknya pratikan teliti dalam mengamati setiap gejala defisiensi maupun toksisitas pada tanaman agar mengetahui langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan.






DAFTAR PUSTAKA

Handajaningsih Dan Wibisono.  2009. Pertumbuhan Dan Pembungaan Krisan Dengan Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit Sebagai Sumber Kalium. Akta Agrosia 12(1): 8 – 14
Jumin, H. 2010. Dasar-Dasar Agronomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lakitan, B. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Rukmana, R. 2005.  Jeruk Besar Potensi Dan Prospeknya. Kanisius. Yogyakarta.
Sarief, S. 1998. Kesuburan Dan Pemupukaan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
S, Juliati. 2008. Pengaruh Pemberian Zn Dan P Terhadap Pertumbuhan Bibit Jeruk Varietas Japanese Citroen Pada Tanah Lnseptisol. Hort 18 : 409-419.
Sumarji. 2013. Pengaruh Waktu Pemupukan Dan Pemberian Pupuk Pelengkap Cair (Ppc) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Padi (Oriza Sativa L) Varietas Ciherang. Manajemen Agribisnis, 13 (1) : 83-89
Suwandi. 2009. Menakar Kebutuhan Hara Tanaman Dalam Pengembangan Inovasi Budi -Daya Sayuran Berkelanjutan. Pengembangan Inovasi Pertanian 2(2): 131-147




No comments:

Post a Comment

LAPORAN MAGANG KELAPA SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG TEKNIK PEMULIAAN TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) M...