ACARA II
IDENTIFIKASI
KEKAHATAN DAN KERACUANAN UNSUR HARA TANAMAN
Nama
: Jeky Miharja
Npm
: E1J014144
Shift
: Kamis 14:00-15:40
LABORATORIUM ILMU
TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu unsur dikatakan esensial bagi
tumbuhan adalah apabila tumbuhan itu sendiri tadak mampu menyelesaikan daur
hidupnya sampai tumbuhan menghasilkan biji yang dapat tumbuh bila unsur hara
tidak tersedia dalam keadaan yang cukup, dan unsur hara tersebut merupakansuatu
penyusun molekul pada bagian tumbuhan yang esensial untuk kelangsungan hidup
tumbuhan. Unsur hara sangat penting untuk tumbuhan dimana unsur hara berperan
sebagai komponen utama yang menyusun dan membantu pertumbuhan tanaman apapun
(Lakitan, 2012).
Unsur hara
esensial dibagi menjadi dua kelompok yaitu makro elemen dan mikro elemen. Makro
elemen terdiri dari tiga bagian yaitu molekul (C, H, O), ion (N, S, P) dan
kation (K, Ca, Mg) sedangkan makro elemen terdiri B, Cl, Ca, Fe, Mn, Mo, Zn.
Unsur hara yang diperoleh tanaman dari dalam tanah atau larutan hara yaitu
unsur N, S, K, B, Mg, Ca, Zn, Mo, Be, Mn, Na, Si. Nitrogen dalam jaringan
tumbuhan merupakan sutu komponen penting yang berberan sebagai unsur penyusun
dari banyak senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan oleh tanaman (Sarief,
1986).
Banyak macam
pupuk yang dijumpai di toko pertanian yang didalamnya terkandung unsur hara
mikro maupun unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Ada dua macam pupuk
yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik pada umumnya yang
memiliki kandungan unsur hara nitrogen yaitu Urea, dan ZA. Sedangkan untuk
pupuk organik sendiri biasanya terbuat dari pupuk kandang, kompos dll. Umumnya
unsur N diambil oleh tanaman dalam bentuk amonium dan nitrat. Pengaruh unsur N
pada tanaman tidak hanya pada daun saja tetapi jika pemberian N semakin tinggi
maka semakin cepat juga sintesis karbohidrat yang diubah menjadi protein dan
protoplasma (Jumin, 2010).
Ciri-ciri
atau syarat unsur hara makro yaitu unsur hara diperlukan dalam jumlah yang
tidak sedikit artinya dalam jumlah yang banyak, kekurangan salah satu unsur
hara makro pada tanaman dapat menmbulkan gejala disifiensi pada tanaman yang
biasanya sulut atau tidak dapat disembuhkan dengan menambahkan suatu unsur hara
makro yang lainnya, dan kelebiahan unsur hara makro dapat menyebabkan keracunan
pada tanaman karena unsur hara tidak sesuai apa yang dibutuhkan oleh
tanaman.sedangkan ciri untuk unsur hara mikro adalah unsur hara diperlukan
tanaman dalam jumlah yang sedikit, kekurangan salah satu unsur hara mikro pada
tanaman dapat menmbulkan gejala disifiensi pada tanaman yang biasanya sulut atau
tidak dapat disembuhkan dengan menambahkan suatu unsur hara mikro lainnya, dan
apabila kelebihan unsur hara mikro juga akan dapat berakibat pada keracunan
tanaman (Sarief, 1986).
Menurut
Shellp (1987), Mattason dan Schjoerring (2002), Abdolzadeh et al (2008)
menyatakan, Nitrogen merupakan unsur hara yang berada dialam dan paling
dinamis. Ketersedian unsur N yang terdapat di tanah dipengaruhi oleh
keseimbangan antara input dan output dalam suatu sistem tanah. Unsur N bersifat
mudah hilang dari tanah akibat proses volatilasi aatu perkolasi air tanah,
mudah berubah bentuk, dan mudah pula diserap tanaman. Menurut Shellp (1987),
Delvian (2006) menyatakan kekurangan unsuh hara N dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan tanaman sehingga dapat menyebabkan kekerdilanyang
disertai dengan berubahnya warna daun menjadi kuning dan dapat mempengaruhi
penyerapan unsur hara yang lainnya seperti P, dan K (Suwandi, 2009).
Menurut
Friensen et al (1980) menyatakan, Ada beberapa faktof yang dapat mempengaruhi
hilangnya suatu unsur hara mikro didalam tanah yaitu diantarannya adalah
peningkatan hasil panen, kehilangan unsur mikro yang dikarenakan akibat dari
pencucian, pengapuran, dan meningkatnya keaslian pupuk buata. Menurut Sims
(1986) menyatakan bahwa menurunnya produktifitas tanaman yaitu karena
kekurangan suatu unsur hara mikro. Salah satu contohnya adalah kekahatan unsur
hara Zn. Kekahatan unsur hara Zn sering terjadi ditemui di daerah yang memiliki
tanah alkali yang ber pH tinggi, berkapur dan KTK masih rendah. Kekahatan Zn
memiliki ciri yang dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkan seperti pendeknya
ruas batang, dedaunan menjadi kerdil, dan klorosis yang terdapat pada rat daun
(Juliati, 2008).
Tanaman
akan dapat tumbuh dan berproduksi hingga tanaman menyelesaikan daur hidupnya
sampai sempurna. Dalam mendukung pertumbuhan tanaman, maka tanaman membutuhkan
banyak macam unsur hara esensial, yaitu tanaman biasnya membutuhkan unsur hara
sebanyak enambelas unsur hara diantaranya yaitu hara makro maupun unsur hara
mikro. Unsur hara makro selalu dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang cukup
besar dibandingkan dengan unsur hara mikro yang hanya dibutuhkan hanya sedikit
( Sumarji, 2013)
Pemupukan
merupakan salah satu faktor terpnting dalam budidaya tanaman. Pemupukan dapat
mempengaruhi tanaman dalam mendukung pertumbuhan, perkembangan dan produksifits
tanaman. Pupuk yang mempunyai unsur hara N,P,K memiliki pengaruh yang sangat
nyata pada tumbuhan, unsur N dapat berpengaruh terhadap daun maupun bunga
sehingga pertumbuhan menjadi optimal dan berkeang lebih baik. Sedangkan untuk
unsur K yaitu memiliki fungsi sebagai aktivator enzim dalam translokasi gula
dan fotosintesis (Handajaningsih dan Wibisono, 2009).
Kelebihan
unsur hara bagi tanaman juga tidak mempunyai kebaikan apapun akan tetapi malah
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, yaitu dimana yang dapat menimbulkan suatu
gejala pada tanaman sepeti keracunan unsur hara yang biasa terjadi yaitu
tanaman keracunan unsur hara mikro seperti Aluminium, Seng, Fe, dan Mn.
Kerscunan ini terjadi karena pengaruh dari kondisi tanah yang terlalu asam
(Rukmana, 2005).
1.2 Tujuan
Mengenal gejala-gejala
defisiensi/toksisitas unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan unsur hara
mikro (B, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn) melalui gambar-gambar simulasi tanaman yang
terkena kekurangan/keracunan unsur hara.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
Alat
yang digunakan pada praktikum ini antara lain OHP, LCD, whiteboard, buku
gambar, pensil, penggaris, pensil warna.
2.2 Bahan
Bahan
yang digunakan yaitu bahan ajar tentang kekahatan.
BAB III
CARA KERJA
1)
Dengarkan penjelasan dosen tentang
kekahatan unsur hara yang terjadi pada tanaman.
2)
Gambarkan masing-masing bentuk kerusakan
yang terjadi saat kekahaan unsur hara makro dan unsur hara mikro.
3)
Setiap gambar di beri penjelasan sesuai
warna yang mengalami kekurangan unsur hara tersebut.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
|
1.
Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
·
Warna daun hijau agak
kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun
menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga
seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan
inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah
kecoklatan.
·
Pertumbuhan tanaman lambat
dan kerdil
·
Perkembangan buah tidak
sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
·
Dapat menimbulkan daun penuh
dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan
selnya sendiri berukuran kecil-kecil
|
·
Dalam keadaan kekurangan yang
parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas
|
|
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
·
Terhambatnya pertumbuhan
sistem perakaran, batang dan daun
·
Warna daun seluruhnya berubah
menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah
pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang
terdapat warna merah ungu .
|
|
|
3. Kekurangan unsur hara
Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium
memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan
ketika tanaman masih muda.
·
Daun-daun berubah jadi
mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan
kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata.
Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini
tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak
bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh
sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
·
Batangnya lemah dan
pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
·
Buah tumbuh tidak sempurna,
kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
·
Pada tanaman kelapa dan
jeruk, buah mudah gugur
|
·
Bagi tanaman berumbi, hasil
umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.
|
|
4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
·
Daun-daun muda selain
berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis
(berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun,
jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
·
Kuncup-kuncup muda yang telah
tumbuh akan mati
·
Pertumbuhan sistem
perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
|
|
|
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
·
Daun-daun tua mengalami
klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun,
sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara
tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan
bercak-bercak merah kecoklatan
·
Daun-daun mudah terbakar oleh
teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu
banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
|
|
|
6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)
·
Daun-daun muda mengalami
klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada
seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang
perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
·
Perubahan warna daun dapat
pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan
hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di
beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow
Disease”
·
Tanaman tumbuh terlambat,
kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan
berdiameter kecil
|
|
|
7. Kekurangan unsur hara Besi
(Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat
besi sesungguhnya jarang terjadi.Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman
(terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi
adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada
tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis.Jadi masalah ini merupakan
masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
·
Gejala-gejala yang tampak
pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau
hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya
tidak mati
·
Selanjutnya pada tulang daun
terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada
pula yang menjadi putih.
|
·
Gejala selanjutnya yang lebih
hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering
dan berjatuhan
Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran
dan akhirnya mati mulai dari pucuk
|
|
8. Kekurangan unsur hara
Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn)
hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
·
Pada daun-daun muda di antara
tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau
menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
·
Tulang-tulang daunnya tetap
berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
·
Jaringan-jaringan pada bagian
daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati,
mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga
daun tampak menggerigi
·
Pertumbuhan tanaman menjadi
kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain,
begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
·
Pada tanaman gandum, bagian
tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
·
Pembentukan biji-bijian
kurang baik (jelek).
|
|
|
9. Kekurangan unsur hara
Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga
(Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam,
tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
·
Pada bagian daun, terutama
daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang
ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
·
Ujung daun secara tidak
merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun
jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
·
Pada tanaman jeruk kekurangan
unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran
besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil
|
|
|
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
·
Terjadi penyimpangan
pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara
tulang-tulang daun
*
Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun
yang ada di bagian bawah menuju ke
puncak
·
Pada padi sawah gejala terlihat
2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun.
Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
|
·
Pada tanaman jagung gejala
terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda
menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun,
sedang tepi daun tetap hijau
|
|
11.
Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
·
Secara umum daun-daun
mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu
sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada
tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
·
Pertumbuhan tanaman tidak
normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
|
|
|
12. Kekurangan unsur hara
Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya
sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur
ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
·
Daun-daun yang masih muda
terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya
menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
·
Daun yang baru muncul tumbuh
kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
·
Dapat menimbulkan penyakir
fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung
bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
·
Pada umbi-umbian
pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada
umbi
|
·
Pada tanaman bayam dan selada
pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam
·
Tangkai daun seledri
membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak
daun seledri berbercak-bercak coklat.
|
|
13. Kekurangan unsur hara
Klorida (Cl)
·
Dapat menimbulkan gejala
pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun
tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
·
Kadang-kadang pertumbuhan
tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
|
|
BAB
VI
SIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang telah didapatkan bahwa tanaman yang diamati ini masih
dapat bertahan hidup ketika mengalami kekurangan unsur kalium (K) dan nitrogen
(N). Tetapi, walaupun masih dapat hidup selama dua minggu, terdapat
gejala-gejala yang tampak dibanding tanaman kekurangan unsur hara yang lain
(langsung mati) seperti tanaman yang kekurangan unsur Ca, S, Mg, Fe, P, dan Mg.
Tanaman yang kekurangan unsur hara kalium akan memiliki gejala-gejala yang
timbul antara lain memiliki gejala antara lain Bercak berukuran kecil, biasanya
pada bagian ujung, tepi dan jaringan antara tulang daun, sehingga tidak merata
pada daun-daun tua. Sedangkan untuk tanaman yang kekurangan unsur nitrogen,
memiliki gejala-gejala antara lain berupa menguningnya daun. Kadang-kadang
disertai dengan berubahnya warna daun menjadi kemerahan sebagai akibat
terbentuknya "anthocyanin". Selain kedua unsur K dan N, tanaman tidak
dapat bertahan hidup karena tanaman sangat membutuhkan secara berkala tanpa
kekurangan sedikitpun unsur-unsur seperti Fe, P, Ca, S, dan Mg.
5.2
Saran
Sebaiknya
pratikan teliti dalam mengamati setiap gejala defisiensi maupun toksisitas pada
tanaman agar mengetahui langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Handajaningsih Dan Wibisono. 2009. Pertumbuhan Dan Pembungaan Krisan
Dengan Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit Sebagai Sumber Kalium. Akta Agrosia
12(1): 8 – 14
Jumin, H. 2010. Dasar-Dasar Agronomi.
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lakitan, B. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Rukmana, R. 2005. Jeruk Besar Potensi Dan Prospeknya. Kanisius.
Yogyakarta.
Sarief, S. 1998. Kesuburan Dan
Pemupukaan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
S, Juliati. 2008. Pengaruh Pemberian Zn
Dan P Terhadap Pertumbuhan Bibit Jeruk Varietas Japanese Citroen Pada Tanah
Lnseptisol. Hort 18 : 409-419.
Sumarji. 2013. Pengaruh Waktu Pemupukan
Dan Pemberian Pupuk Pelengkap Cair (Ppc) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Padi (Oriza Sativa L) Varietas Ciherang. Manajemen Agribisnis, 13 (1) :
83-89
Suwandi. 2009. Menakar Kebutuhan Hara
Tanaman Dalam Pengembangan Inovasi Budi -Daya Sayuran Berkelanjutan.
Pengembangan Inovasi Pertanian 2(2): 131-147

No comments:
Post a Comment