TUGAS MIKROBIOLOGI
“ASAM
NUKLEAT DAN DNA”
DISUSUN OLEH :
|
Nama
|
: Jeky Miharja
|
|
NPM
|
: E1J014144
|
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
Asam nukleat adalah biopolymer
yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam
nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan
mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk
mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika
unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida
(DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam
ribonukleaotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan
senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung
ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam
ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung
deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid
= asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam
asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2
primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA
primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan
timin.
Asam-asam nukleat terdapat pada
jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan
protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat
dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan
garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi
protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali
secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan
protein.
Cara lain untuk memisahkan asam
nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin.
Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula
memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat
itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh
karena asam nukleat itumengandung pentosa, makabila dipanasi dengan asam sulfat
akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan
anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi
dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada
dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan
untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
Jenis-jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua
jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA
(ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan
pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti
sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein danasam nukleat
disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein
tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam
nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energy.
Struktur DNA dan RNA
Asam nukleat biasanya tersusun
atas DNA dan RNA yang terdiri dari monomer nukleotida,dimana nukleotida ini
biasanya tersusun atas gugus fosfat, basa nitrogen,dan gula pentosa serta
kelompok basa purin dan piridin seperti: adenine, guanine, sitosin, timin dan
danurasil.
DNA (deoxyribonucleic acid)
Asam ini adalah polimer yang
deoksiribonukleotida yang terikat satu sama polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA
terdiri atas molekul-molekul lain
sehingga membentuk rantai yang panjang ini terbentuk oleh
ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul
deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat.
Secara
kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki
gugus gula deoksiribosa.
2. Basa
nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki
rantai heliks ganda anti paralel
4.
Kandungan
basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu
dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin
berpasangan dengan timin (A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan
jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.

RNA (Ribonukleat acid)
Asam ribonukleat adalah salah
satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleotida. Seperti DNA,
asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomer 3 dengan
atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini
adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA :
Meskipun banyak persamaannta dengan DNA , RNA
mempunyai beberapa perbedaan dengan DNA yaitu :
1.
Bagian
pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.
2.
Bentuk
molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks ganda, tetapi
berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.
3.
RNA
mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian
bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
4.
Jumlah
Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula jumlah
adenin tidak harus sama dengan Urasil.
Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA
(messenger RNA) dan r RNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai
fungsi yang berbeda-beda,
tetapi ketiganya secara bersama-sama mempunyai
peranan penting dalam sintesis protein.
2Nukleotida dan Nukleosida
Molekul nukleotida terdiri atas
nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa (
deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa (purin atau pirimidin).
Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein,
asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut ini akan
memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein.

Pentosa yang berasal dari DNA
ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose. Adapun basa purin
dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan timin. Dari
RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil.

Urasil terdapat dalam dua bentuk
yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim.

Pada PH cairan tubuh, terutama
urasil terdapat dalam entuk keto. Nukleosida terbentuk dari basapurin atau
pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat
padapentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin
adalah suatunukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada
pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom
hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari
pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1 berikatandengan atom H
pada atom N-1

Pada umumnya nukleosida diberi
nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin yang membentuknya.
Beberapa nukleosida berikut ini ialah yang membentuk dari basa purin atau dari
basa pirimidin dengan ribosa ;
|
Adenin
nukleosida
|
atau Adenosin
|
|
|
Guanin
nukleosida
|
atau Guanosin
|
|
|
Urasil
nukleosida
|
atau
|
Uridin
|
|
Timin
nukleosida
|
atau
|
Timidin
|
|
Sitosin
nukleosida
|
atau
|
Sitidin
|
Apabila pentose yang diikat oleh
deoksiribosa,maka nama nukleosida diberi tambahandeoksi di depanya.Sebagai
contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin” dan sebagainya. Disamping lima jenis basa
purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam nukleat, ada pula beberapa
basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida. Hipoksantin
dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada
bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitosin.

Demikian pula tRNA (transfer RNA)
mengandung derivat metal basa purin atau basapirimidin, misalnya
6-N-dimetiladenin atau 2-N-dimetilguanin.

Dalam alam nukleosida terutama
terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida. Nukleotida terdapat
sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk asam
nukleat.Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentosa pada atom
C-5.
Beberapa
nukleotida lain ialah sebagai berikut :
|
Adenin
|
nukleotida
|
atau
|
Adenosinmonofosfat
|
(AMP)(asam
|
|
|
adenilat)
|
|
|
|
|
|
|
Guanin
|
nukleotida
|
atau
|
Guanosinmonofosfat
|
(GMP)(asam
|
|
|
guanilat)
|
|
|
|
|
|
|
Hipoksantin nukleosida
|
atau
|
Inosinmonofosfat
|
(IMP)(asam
|
||
|
inosinat)
|
|
|
|
|
|
|
Urasil
Nukleotida atau
|
Uridinmonofosfat (UMP) (asam
uridilat)
|
||||
Sitidin
nukleotida atau Sitidinmonofosfat (SMP)(asam sitidilat)
Timin nukleotida atau Timidinmonofosfat (TMP)(asam timidilat)
Pentosa yang terdapat dalam
molekul nukleotida pada contoh diatas ialah ribosa. Apabila pentosanya
deoksiribosa, maka ditambah deoksi di depan nama nukleotida tersebut misalnya
deoksiadenosin-monofosfat atau disingkat dAMP.
Ada beberapa nukleotida yang
mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya adenosintrifosfat dan
uridintrifosfat, kedua nukleotida ini mempunyai peranan penting dalam
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Pada rumus molekul ATP dan UTP,
ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas. Pada proses hidrolisis
ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk adenosindifosfat (ADP). Pada
hidrolis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol
ATP.Oleh karena itu ikatan antara gugus fosfat dinamakan “ikatan berenergi
tinggi” dan diberi tanda ~ .
Dalam
tubuh,ATP dan UTP berfungsi sebagai penyimpan energi yang diperoleh dariproses
oksidasi senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabila
energi tersebut diperlukan



No comments:
Post a Comment