Wednesday, March 23, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM (MKP-101)
METABOLISME


Disusun oleh :
NAM          : JEKY MIHARJA
NPM           : E1J014144
DOSEN      : IR.MARWANTO P.HD
COASS      :1. NOVITA JUNIARTY
                    2. JELLY MEYPRALIA








PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
2014




BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Metabolisme berasal dari bahasa yunani “metabole” yang berarti perubahan. Metabolisme juga kadang diartikan pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara keseluruhan dengan lingkunganya. Salah satu aktivitas protoplasma ialah pembentukan sel baru dengan cra pembelahan. Sebelum sel melakukan pembelahan maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensintesis karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi senyawa organik kompleks yang merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesis itu ialah unsur-unsur anorganik yang diserap oleh akar dan gula yang dibentuk dari karbondioksida dan air dalam proses fotosintesis. Dengan demikian metabolisme pada organisasi multiseluler juga mencangkup masalah penyerapan air serta senyawa-senyawa organik dari dalam tanah serta pengangkutan nutrien ketempat sintesa.
Sistem penyerapan serta transportasi nutrien sangat penting bagi tummbuhan maupun hewan. Pada tumbuhan maupun hewan yang belum mengikuti struktur organisasi yang rumit, pengangkutan zat hara serta pertukaran zat dan hasil metabolisme cukup dari sel ke sel dengan menembus membran plasma dan langsung baik secara aktif maupun pasif. Penyerapan atau pengangkutan pasif berlangsung anatara lain secar osmosis. Sementara penyerapan secara aktif berlangsung dengan penggunaan energi  yang dihasilkan dengan respirasi berupa ATP. Pada tumbuhan yang memiliki struktur organisasi yang kompleks, diperlukan sistem transportasi yang khusus, yaitu denagan adanya berkas pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air serta zat hara dari akar ketempat sintesa dan floem berfungsi untuk mengedarkan hasil asimilasi keseluruh bagian tumbuhan yang memerlukan. Sistem transport yang melalui xilem disebut apoplast sedangkan yang melalui floem adalah symplast.
Osmosis adalah proses difusiharus menerobos pori-pori membran plasma. Pada umumnya membran pada organisme hidup bersifat semipermeabel(selektif permeabel) yang berarti hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis(potensi air tinggi) dan cairan diluar sel bersifat hipotonis(potensi air rendah) sehinga air akan mengalir masuk kedalam sel sampai antar kedua cairan isotonis(potensi air sama). Apabila suatu sel diletakan dalam larutan hipertonis terhadap sitoplasma maka air dalam sel akan berdisfusi keluar sehingga  sitoplasma mengkerut dan membran sel terlepas dari dinding sel(plasmolisis). Apabila kemudian diletakan kedalam cairan yang hipotonis maka iar akan masuk kedalam sel dan sitoplasma kembali mengembang(deplasmolisis).

1.2   Tujuan
Ø  Mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup.
Ø  Mengetahui proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel-sel tumbuhan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Difusi adalah gerakan pasif molekul dalam larutan yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi lebih rendah. Molekul memiliki energikinetik intrinsik yang disebutgerak termal (kalor). Suatu akibat gerak termal ialah difusi, kecenderungan molekul setiap zat untuk menyebar keseluruh ruangan yang ada (Campbell, 2002 : 147).
Osmosis merupakan suatu proses difusi air melalui selaput permeable secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan kepekatan menyebabkan terjadinya proses ini. Konsentrasi yang dimaksudkan adalah konsentrasi pelarutnya yaitu air. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu faktor yang begitu penting sehingga memerlukan penanaman khusus yaitu osmosis. Dengan adanya suatu proses osmosis, suatu osmosis dapat dikatakan permeabel apabila semua jenis impermeabel. Suatu selaput dapat dikatakan permeabel apabila semua jenis molekul dalam cairan yang ada di sekelilingnya dapat merembes melewati selaput atau plasma tersebut. Apabila dalam beberaa jenis molekul dalam cairan yang ada di sekelilingnya yang dapat melewatinya, selaput ini dikatakan selaput semipermeabel. Sedangkan yang dimaksud dengan selaput impermeabel adalah sel;aput yang tidak bisa dilewati oleh jenis molekul apapun (Charis, 1996).
Plasmosis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel jika adanya penurunan volume vakuola yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat pada sel spirogyra yang diletakkan pada larutan hipertonik terhadap sitosol sel tersebut, maka air yang berada dalam vakuola merembes keluar sel, akibatnya protoplasma mengkerut dan terjadi plasmolisis (Krisdianto, 2005).
Deplasmolisis adalah proses kembalinya ke dalam bentuk semula apabila lingkungan sel tersebut diganti dengan larutan yang hipotonik (lebih encer dari larutan sel. Proses ini disebut dengan plasmolisis keadaan ini dapat kembali ke keadaan semula apabila lingkungan tersebut diganti dengan larutan hipertonik. Proses ini disebut dengan desplasmolisis (Salisbury, 1995).























BAB III
METODOLOGI

3.1TempatdanWaktu
Praktikum biologi umum tentang metabolisme ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 24 November  2014. Pada pukul 12.00 WIB sampai dengan selesai dan bertempat di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.

3.2  Alat dan Bahan
-Pipet tetes                                                 -Gelas penutup
-Kristal CuSO4                                          -Silet
-Aquadest                                                 -Mikroskop
-Erlenmeyer                                               -Stopwatch
-Gelas objek                                              -Kentang
-Sukrosa 15% atau 20%                            -Daun bangka-bangkaan (Rhoeo discolor)

3.3 Cara Kerja
Ø  Sediaan 1. Melihat terjadinya difusi
a.       Dieteskan larutan metilen biru pekat ke dalam gelas piala berisi aquades.
Dimati penyebaran warna biru dari metilen biru.
b.      Dimasukkan kristal CuSO4 ke dalam gelas piala berisi aquades. Dimati penyebaran warna biru kristal CuSO4.
c.       Dicatat waktu sampai warna larutan merata (Dicatat dalam tabel), kemudian digambarkan dan jelaskan hasil pengamatan tersebut
d.      Diulangi percobaan dengan metilen biru dan kristal CuSO4 di atas, tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk. Apa yang terjadi (Jelaskan dan Gambarkan).

Ø  Sediaan 2. Melihat terjadinya osmosis
a.       Dikupaslah kentang kemudian dilubang bagian tengahnya.
b.      Diisi gliserin pada lubang tersebut dan diberi tanda.
c.       Diletakkan pada gelas piala yang telah diberi air dan eosin. dijaga jangan sampai air melimpah masuk ke dalam permukaan kentang.
d.      Dibiarkan lebih kurang 15 menit. Diamati permukaan gliserin pada kentang. Dicatat dan digambar hasil pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Ø  Sediaan 1
Pengamatan metilen biru diamati selama 15 menit dan inilah tabel keterangannya :
Waktu
Persentase
Keterangan
Menit ke-1
40 %
Pada menit pertama metilen biru menyebar di sekitar pertengahan aquades
Menit ke-2
60%
Pada menit ke dua, metilen biru telah meneyebar lebih dari setengah aquades
Menit ke-3
70%
Pada menit ketiga penyebaran metilen bertambah l0 persen
Menit ke-4
75 %
Pada menit ke empat juga penyebaran metilen bertambah lima persen
Menit ke-5
80 %
Pada menit ke lima penyebaran metilen masih bertambah sepuluh persen dari sebelumnya
Menit ke-6
82%
Pada menit ke enam metilen menyebar hingga delapan puluh lima persen
Menit ke-7
85%
Pada menit ke tujuh penyebaran metilen bertambah lima persen
Menit ke-8
88%
Pada menit ke delapan  penyebaran metilen hanya bertambah tiga persen
Menit ke-9
90%
Pada menit kesembilan penyebaran metilen hanya bertambah 2 persen
Menit ke-10
91%
Pada menit ke sepuluh penyebaran metilen bertambah 1persen
Menit ke-11
94%
Pada menit ke sebelas penyebaran metilen bertambah 4 persen
Menit ke-12
96%
Pada menit ke deuabelas metilen hampir seluruh metilen menyebar pada aquades
Menit ke-13
98%
Pada menit ke tigabelas metilen hampir sempurna menyebar pada aquades, hanya kurang 2 persen untuk mencapai 100 persen
Menit ke-14
100%
Dan pada menit terakhir metilen menyebar 100 persen ke selurug aquades

        
Ø  Pengamatan Kristal  CuSO4 selama 14 menit
Waktu
Persentase
Keterangan
Menit ke 1


40 %
Pada menit pertama, krital CuSO4 belum menyebar, hanya warna aquades sudah berubah menjadi kebiruan
Menit ke-5
80%
Pada menit ke-6 CuSO4 telah menyebar hampir merata, hanya bagian atas yang masih terlihat bening.
Menit ke-10
90%
Pada menit ke-10 CuSO4 hampi menyebar secra sempuran yaitu 90%.
Menit ke-15
100%
Dan pada menit terakhir CuSO4 meneybar ke seluruh aquades, walaupun masih ada tertinggal Kristal-krital CuSO4 dibawah gelas

Ø  Sediaan 2 melihat terjadinya osmosis pada perlakuan kentang
Waktu
Perubahan
Menit ke 1-4
Belum ada perubahan
Menit ke 5
Mulai terjadi penaikan warna
Menit ke 6-7
Mulai terjadi perubahan warna pada dasar kentang
Menit ke 8-9
Perubahan warna mulai terjadi pada bagian dasar dalam kentang
Menit ke 10-13
Perubahan warna mulai terjadi pada dinding tepi dalam kentang
Menit ke 14
Perubahan warna mulai kelihatan terajdi oada seluruh kentang
Menit ke 15
Perubagan wrana telah sempurna pada bagian yang direndami dengan air dan eosin(cairan mukai berpindah kedalam bagian kentang) dan perubahan warna terajadi pada seluruh baguian kentang yang tercelupi larutan gliserin.
                                                                                                                                 

4.2  Pembahasan
            Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai peristiwa difusi dan osmosis dimana difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sedangkan osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable.
Ø  Difusi
Dala praktikan ini kami meneteskan beberapa tetes metilen biru ke dalam air, terlihat bahwa metilen dengan perlahan-lahan akan menyebar kesegala arah diketahui  bahwa metilen biru pekat yang berarti konsentrasinya tinggi dan air itu encer yang berarti konsentrasi rendah karena adanya perbedaan kosentrasi inilah yang menyebabkan terjadinya perpindahan zat  yaitu difusi semula yang metilen biru pekat itu berwarna biru tua setelah diteteskan ke dalam air warna nya pun juga menyebar air tersebut menjadi biru muda selain itu kepekatan nya pun sama karena cairan metilen biru dan air telah tercampur rata difusi sederhana terjadi secara spontan molekul zat akan berdifusi menybar ke seluruh ruang seperti yang terjadi pada saat metilen biru diteteskan ke dalam air. Dengan sendirinya etilen meyebar ke seluruh volume dalam gelas piala meski pun tanpa diaduk sehingga kerapatan zat tersebut merata. Tetapi pada percobaan yang kami lakukan pada saat praktikum pada gelas yang berisi aquades yang ditetesi metilen biru waktu penyebaranya sangat lama yaitu sekitar 15 menit, karena kosentrasi metilen biru sangat pekat sehingga sulit untuk menyebar didalam air tersebut.
Lalu pada percobaan dua yaitu dengan memasukan kristal CuSO4 kedalam gelas piala yang berisi aquades, pada percobaan ini hal yang teradi tidak berbeda dengan metilen biru, sama saja, hanya saja zat terlarutnya berbentuk kristal. Dan pada percobaan ini waktu yang kami butuhkan sedikit lebih singkat dari pada waktu melarutkan metilen biru yaitu sekitar 9-10 menit semua CuSO4 telah tersebar didalam aquades. Hal ini dikarenakan CuSO4mudah larut dalam air dan kosentrasi CuSO4 tidak sepekat kosentrasi metilen biru.
Percobaan yang terakhir yaitu dengan mencampurkan metilen biru dengan kristal CuSO4, hal yang terjadi juga sama hanya waktu yang membedakan yaitu lebih cepat dari sebelum-sebelumnya yaitu sekitar 5 menit larutan ini telah menyebar keseluruh aqudes, hal ini dikarenakan jika metilen biru danCuSO4 dicampurkan maka akan cepat larut dalam air.
Sehingga hal tersebut sesuai dengan apa yang tertulis di buku-buku (teori). bahwaSehinggahaltersebutsesuaidenganapa yang tertulis di buku-buku (teori).Bahwa difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi yang rendah ke kosentrasi nya sama baik baik tautan pamellewatim membran
percobaan osmosis, kentang berhasil mengalami osmosis yaitu perpindahan molekul-molekul pelarut (missal air) dilarutan berkonsentrasi rendah (hipotonik) kelarutan berkosentrasi tinggi (hipotonik) melalui selaput (membrane) semipermabel. Mekanisme nya ialah kentang yang berkosentrasi tinggi yang dimasukkan kedalam gliserin yang berkosentrasi rendah, kentang mengalami percobaan osmosis. Kentang yang terendam air dan eosin yang cekungannya diberi gliserin, maka gliserin tersebut akan larut dalam air karena kentang tersebut mengalami peristiwa osmosis dimana air yang ada dalam gelas piala merembes melalui membran yang dalam hal ini membrannya adalah kentang, menuju ke larutan gliserin yang ada dalam cekungan kentang. Kentang bertindak sebagai membran selektif permeabel yang memisahkan dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dimana dia dapat dilalui oleh air dan zat yang larut di dalamnya.Karena proses osmosisberlangsungdari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik, maka air berpindah dari molekul larutan yang mempunyai potensial air tinggi dimana dalam hal ini yang berperan adalah air eosin di luar kentang  menuju larutan yang potensial airnya rendah yang dalam hal ini adalah gliserin yang ada dalam kentang. Berdasarkan peristiwa osmosis yang terjadi tersebut, maka air eosin yang ada dalam cawan petri menjadi berkurang karena masuk ke dalam larutan gliserin di kentang yang berkonsentrasi air rendah.















BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
1.      Peristiwa osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeabel yang dalam praktikum ini ditunjukkan oleh kentang yang cekungannya diberi garam.
2.      Sedangkan peristiwa difusi adalah perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah baik membran ataupun tidak
3.      Kentang yang semula berstruktur kaku karena adanya peristiwa osmosis akan berubah menjadi lembek, air yang diliuar masuk kedalam, dan warna gliserin juga masuk kedalam kentang. Hal itu disebabkan karena pelarut dari cawan petri yang hipotonik atau dari luar kentang akan merembes ke dalam kentang yang bersifat hipertonik tersebut.

5.2 Saran
Praktikan hendaknya mempelajari terlebih dahulu materi praktikum sebelum masuk ke dalam laboratorium sehingga tidak mengalami kesulitan ketika melakukan praktikum. Serta pastikan alat-alat yang digunakan untuk praktikum tidak mengalami masalah atau rusak, sehingga dapat digunakan sesuai dengan prosedur.



BAB VI
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Ø  Pertanyaan:
1.      Apa perbedaan osmosis dan difusi?
2.      Apa fungsi kentang dalam percobaan osmosis?
3.      Apa perbedaan antara plasmolisis dan deplasmolisis?

Ø  Jawaban:
1.      Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran, sedangkan Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zatdalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangandimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsen. Dengan kata lain untuk membedakan osmosis dan difusi yaitu dengan cara:
·         ada tidaknya membran; jika tidak ada berarti difusi.
·         objek apakah yang pindah. jika partikel yang pindah adalah difusi.
2.      Sebagai pengganti sel, karena tidak mungkin kami melakukan praktikum pada sel yang sangat kecil, jadi diperumpamakan kentang sebagai sel.Dalam peristiwa osmosis, didapatkan bahwa kentang yang ada di dalam wadah berisi larutan gliserin akan menjadi lebih lunak dari sebelumnya. Hal ini terjadi karena cairan air gliserin dianggap sebagai pelarut yang bersifat hipertonik, sehingga kentang menjadi lebih keras dan  menggembung. Hal ini karena air adalah larutan yang bersifat hipotonik akibatnya air akan masuk ke dalam sel sehingga sel menjadi menggembung dan menjadi lebih keras dari sebelumnya.
3.      Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Sedangkan Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis































BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Buku panduan praktikum biologi umum. Universitas Bengkulu : Bengkulu
Champbel, Neil A. 2002. Bioligi Jilid II Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Charis. 1996. Biologi Umum I. Erlangga: Jakarta.
Krisdianto. 2005. Penuntun Biologi. Erlangga : Jakarta.
Salisbury, B. Frank. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 1. ITB: Bandung




No comments:

Post a Comment

LAPORAN MAGANG KELAPA SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG TEKNIK PEMULIAAN TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) M...