Thursday, March 24, 2016

 LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
NON ARTHROPODA HAMA




Description: index.jpg
                                                    


Oleh :
Nama                  : Jeky Miharja
NPM                   : E1J014144
Prodi                   : Agroekotegnologi
Dosen                  : Ir. Hartal M.s
Co.as                   : Rial







LABORATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT  TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013
BAB I
PENDHULUAN

1.1 Latar belakang
      
       Hama yang menyerang tanaman pertanian banyak sekali macamnya dan golongan yang terbesar sebagai hama adalah filum arthropoda. Hampir 80% hama yang menyerang tanaman termasuk kedalam filum arthropoda. Ini berarti filum arthropoda penyumbang hama tanaman pertanian terbanyak jika dibandingkan dengan filum mollusca, filum nematoda, dan filum chordata.
       Dalam praktikum ini kita tidak mengamati filum arthropoda tetapi kami mengamati filum selain arthropoda yang termasuk kedalam hama tanaman yaitu filum mollusca, filum nematoda, dan filum chordata. Dalam budidaya tanaman kita mengetahui banyak sekali hama yang dapat merusak tanaman budidaya kita yang perlu kita kendalikan agar dapat mengurangi kerukan yang ditimbulkan. Hama yang menyerang tanaman budidaya beragam sehingga kerusakan yang ditimbulkannya pun beragam.
       Sehingga kita sebagai mahasiswa agroekoteknologi yang mempelajari tentang masalah budidaya tanaman harus mengetahui mana kerusakan yang di timbulkan filum mollusca, filum nematoda, dan filum chordata. Sebelum kita mengenal kerusakan yang ditimbulkan kita juga harus mengetahui morfologi hama dari filum-filum tersebut. Agar kita dapat mengetahui harus melakukan apa untuk  mengendalikan hama yang menyerang tanaman budidaya kita apakah dari filum mollusca, filum nematoda, atau filum chordata karena setiap hama memerlukan pengendalian yang berbeda tetapi ada juga yang sama.

1.2 Tujuan
            Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membedakan ciri morfologi penting filum-filum non-Arthropoda hama dan mengenal gejala kerusakan tanaman akibat masing-masing serangannya.




BAB II
DASAR TEORI

       Untuk mengenal berbagai jenis binatang yang dapat berperan sebagai hama, maka sebagai langkah awal dalam kuliah dasar-dasar Perlintan akan dipelajari bentuk atau morfologi, khususnya morfologi luar (external morphology) binatang penyebab hama. Namun demikian, tidak semua sifat morfologi tersebut akan dipelajari dan yang dipelajari hanya terbatas pada morfologi “penciri” dari masing-masing golongan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi atau mengenali jenis-jenis hama yang dijumpai di lapangan.
       Dunia binatang (Animal Kingdom) terbagi menjadi beberapa golongan besar yang masing-masing disebut Filum. Dari masing-masing filum tersebut dapat dibedakan lagi menjadi golongan-golongan yang lebih kecil yang disebut Klas. Dari Klas ini kemudian digolongkan lagi menjadi Ordo (Bangsa) kemudian Famili (suku), Genus (Marga) dan Spesies (jenis).
       Beberapa filum yang anggotanya diketahui berpotensi sebagai hama tanaman adalah Aschelminthes (nematoda), Mollusca (siput), Chordata (binatang bertulang belakang), dan Arthropoda (serangga, tunggau, dan lain-lain) (Bambang Purnomo, 2006)
2.1 Filum Mollusca
       Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya. Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology). Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel. Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat (wikipedia, 2011).
       Dari filum Mollusca ini yang anggotanya berperan sebagai hama adalah dari klas Gastropoda yang salah satu jenisnya adalah Achatina fulica Bowd atau bekicot, Pomacea ensularis canaliculata (keong emas). Binatang tersebut memiliki tubuh yang lunak dan dilindungi oleh cangkok (shell) yang keras. Pada bagian anterior dijumpai dua pasang antene yang masing-masing ujungnya terdapat mata. Pada ujung anterior sebelah bawah terdapat alat mulut yang dilengkapi dengan gigi parut (radula). Lubang genetalia terdapat pada bagian samping sebelah kanan, sedang anus dan lubang pernafasan terdapat di bagian tepi mantel tubuh dekat dengan cangkok/shell. Bekicot atau siput bersifat hermaprodit, sehingga setiap individu dapat menghasilkan sejumlah telur fertil. Bekicot aktif pada malam hari serta hidup baik pada kelembaban tinggi. Pada siang hari biasanya bersembunyi pada tempat-tempat terlindung atau pada dinding-dinding bangunan, pohon atau tempat lain yang tersembunyi (Bambang Purnomo, 2006)
2.2 Filum Chordata
       Filum Chordata adalah kelompok hewan, termasuk vertebrata dan beberapa binatang invertebrata yang memiliki ciri-ciri yang serupa. Semua anggota kelompok ini, pada suatu saat dalam kehidupan mereka, memiliki notokorda, tali saraf dorsal berongga, celah faring (pharyngeal slits), endostyle, dan ekor berotot yang melewati anus. Chordata terbagi menjadi empat subfilum: Vertebrata, Urochordata, Cephalochordata, and Hemichordata.
Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Ø  Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
Ø  Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
Ø  Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
Ø  Memiliki celah faring.
       Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui (mamalia). Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Ciri Umum Hewan yang Termasuk Vertebrata yaitu :
Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
Ø  Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
Ø  Tubuh berbentuk simetris bilateral.
Ø  mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.
Ø  Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
Ø  Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Ø  Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
Ø  Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum.
Ø  Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang.
Ø  Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).
Ø  Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma (Google, 2010)
       Anggota Filum Chordata yang umum dijumpai sebagai hama tanaman adalah dariklas Mammalia (Binatang menyusui). Namun, tidak semua binatang anggota klas Mammalia bertindak sebagai hama melainkan hanya beberapa jenis (spesies) saja yang benar-benar merupakan hama tanaman. Jenis-jenis tersebut antara lain bangsa kera (Primates), babi (Ungulata), beruang (Carnivora), musang (Carnivora) serta bangsa binatang pengerat (ordo rodentina). Anggota ordo Rodentina ini memiliki peranan penting sebagai perusak tanaman, sehingga secara khusus perlu dibicarakan tersendiri, yang meliputi keluarga bajing dan tikus.
1. Keluarga Bajing (fam. Sciuridae)
       Ada dua jenis yang penting, yaitu Callossciurus notatus Bodd. dan C. nigrovittatus yang keduanya dikenal dengan nama “bajing”. Jenis pertama dijumpai pada daerah-daerah di Indonesia dengan ketinggian sampai 9000 m di atas permukaan laut. Sedang jenis C. nigrovittatus dapat dijumpai di Jawa, Kalimantan, dan Sumatera pada daerha dengan ketinggian sampai 1500 m. Jenis bajing ini umumnya banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman kelapa namun beberapa jenis tanaman buah kadang-kadang juga diserangnya. Gejala serangan hama bajing pada buah kelapa tampak terbentuknya lubang yang cukup lebar dan tidak teratur dekat dengan ujung buah, sedang jika yang menyerang tikus maka lubang yang terbentuk lebih kecil serta tampak lebih teratur/rapi.
2. Keluarga tikus (fam. Muridae)
Ada beberapa jenis yang diketahui banyak menimbulkan kerusakan antara lain, tikus rumah (Rattus-rattus diardi Jent); tikus pohon (Rattus-rattus tiomanicus Muller), serta tikus sawah (Rattus-rattus argentiver_Rob.&Kl). Tikus rumah dikenal pula sebagai tikus hitam karena warna bulunya hitam keabu-abuan atau hitam kecoklatan. Panjang tubuh sampai ke kepala antara 11-20 cm dan panjang ekor biasanya lebih panjang daripada panjang tubuh + kepala. Jumlah puting susunya ada 10 buah. Tikus pohon memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan tikus rumah. Bulu tubuh bagian ventral putih bersih atau kadang-kadang agak keabu-abuan. Panjang ekor biasanya lebih panjang daripada panjang tubuh + kepala. Jumlah putting susunya ada 10 buah. Tikus sawah memiliki ciri-ciri tubuh antara lain bulu-bulu tubuh bagian
ventral berwarna keabu-abuan atau biru keperakan. Panjang ekor biasanya sama atau lebih pendek daripada panjang tubuh + kepala. Pada pertumbuhan penuh panjang tubuhnya antara 16-22 cm serta jumlah puting susu ada 12 buah (Bambang Purnomo, 2006)
2.3 Filum Nematoda
       Nematoda berarti cacing yang memiliki bentuk seperti benang. Cacing ini sering disebut cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat memanjang (silindris). Cacing ini tidak memiliki segmen tubuh dan anggota tubuh. Dinding tubuh mwngandung otot longitudinal, tidak mempunyai sistem peredaran darah, dan sistem reespirasi. Saraf mengelilingi esofagus dan bercabang-cabang. Dari cabang-cabang tersebut enam cabang kedepan dan enam cabang kebelakang.
       Cacing ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina. Reproduksi cacing terjadi secara seksual dan aseksual. Secara seksual terjadi melalui peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
       Cacing yang tergolong nematoda adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostomaduodenale), dan Wuchereria branchofti (Oman Karmana, 2007).
       Filum nematoda, banyak dikenal sebagai hama tanaman (bersifat parasit). Namun, tidak semua anggota nematoda bertindak sebagai hama, sebab ada diantaranya yang berparan sebagai nematoda saprofag dan nematoda predator (pemangsa). Nematoda berasal dari kata Yunani yang berarti benang. Bentuk memanjang separti tabung, kadang-kadang membengkok, melengkung, seperti kumparan. Gerakan nematoda dalam air biasanya meliuk-liuk seperti ular. Nematoda dapat ditemukan di tanah, air tawar, air laut, jaringan tanaman, dan jaringan binatang. Jenis-jenis nematoda yang ditemukan dialam dapat bertindak sebagai parasit dan saprofitik. Nematoda parasit tanaman dapat menyerang bagian tanaman sesuai dengan sifat parasitasi nematoda itu ssendiri. Ada yang bersifat ektoparasit,endo parasit, ataupun ekto-endo parasit. Bagian tanaman yang terserang dapat berupa akar, batang, daun, dan bahkan pada bagian biji. Nematoda parasit tanaman biasanya mempunyai stilet (Bambang Purnomo, 2009).









BAB III
METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat
Ø  Tikus (Rattus spp.), musang (phardoxumus hermaphrodites),Moyet(Macaca pithecideae Bekicot (Achatina fullica Fer.) Keong emas ( (Pomaceaensularis canaliculata), Nematoda ( Meloidogyne, Rhabditis, dan Pratylenchus) masing-masing jantan dan betina.
Ø  Alkohol 70 %, kloroform, gliserin, dan kapas.
Ø  Mikroskop stereo, loup, pinset, cawan petri, dan jarum tombak.

3.2 Cara Kerja
Ø  Tikus dan moyet dan musang: Temukan bagian-bagian utama dari tubuh kemudian perhatikan bentuk dan ukuran tubuhnya, bandingkan bandingkan ukuran panjang ekor dengan panjang kepala dan tubuhnya.Perhatikan warna bulu bagian atas dan bawah tubuhnya. Hitung pasangan puting susu pada betina. Perhatikan bagian-bagian tersebut diatas dan bandingkaan keduanya. Gambar dan beri keterangan masing-masing tersebut.
Ø  Bekicot dan keong emas: Temukan bagian-bagian utama dari tubuh kemudian perhatikan tubuhnya yang lunak, bagian kepala dan kaki bilateral simetris, bagian perut umumnya berbentuk spiral dan terbungkus oleh cangkang spiral yang asimetris. Kaki terletak disebelah ventral dan digunakan untuk merayap dan dapat ditarik kedalam cangkang. Perhatikan pada kepala yang lemah terdapat dua pasang tentakle yang dapat diperpanjang dan ditarik kembali. Pada ujung-ujung tentakle posterior terdapat mata. Pada bagian depan kepala terdapat mulut yang padanya terdapat gigi parut (radula) untuk mengunyah makanannya. Pada sisi kanan tubuh di belakang kepala dijumpai lubang genital, sedangkan anus dan lubang pernafasan terdapat dibagian tepi mantel tubuh didekat batas dengan cangkang. Perlu diketahui bahwa bekicot mempunyai sistem reproduksi jantan betina di dalam satu tubuh. Adanya ovatestis dalam menghasilkan telur maupun sperma. Perhatikan bagian-bagian tersebut diatas dan bandingkan keduanya. Gambar dan beri keterangan masing-masing bagian tersebut.
Ø  Meloidogyne, Rhabditis, dan Pratylenchus: Temukan bagian-bagian utama dari tubuh kemudian perhatikan lubang mulut pada ujung depan dan lubang anus pada ujung belakang bagian ventral. Pada nematoda parasitik dapat anda temukan adanya alat pencucuk (stylet). Stylet pada marga Thylenchida terdiri dari conus, bagian ujung ; silindis, bagian tengah ; dan knop, bagian pangkal. Stylet demikiandisebut Stomatostylet. Pada marga Dorylaimida, styletnya tidak mempunyai knop, stylet demikian disebut Odontostylet. Perhatikan pada nematoda jantan Rhabditis, ukurannya relatif lebih kecil dibanding yang betina dan pada ujung belakang terdapat spikula. Pada nematoda betina,vulva terdapat pada bagian tengah ventral. Perhatikan bagian-bagian tersebut diatas dan bandingkan ketiganya. Gambar dan beri keterangan masing-masing tersebut.























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Ø  Chordata
Tikus






Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Rodentia
Family: Muridae
Genus: Rattus
Spesies: Rattus-rattus diardi
Keterangan gambar
  1. Ekor
  2. Badan : a, kaki, b. bulu, c. anus
  3. Kepala : a. mulut, b. telinga, c. hidung, d. mata, e. bulu







                                                        

Ciri penting dan akibat serangan
  • Ciri: ekor tidak ada bulu, badan atas agak gembung, warna bulu atas hitam ke abu-abuan, warna bulu bawah abu-abu, panjang ekor lebih panjang dari tubuh tambah kepala, jumlah puting susu 10.
  • Akibat serangan: Banyak tanaman, hasil panen, dan buah-buahan yang rusak karena dibolongi dan bekas gigitannya lebih rapi dari pada tupai.


Moyet






Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Primates
Family: Carlo pithecidae
Genus: Callosciurus
Spesies: Macacapitheciade.
Keterangan gambar
  1. Ekor
  2. Badan : a. kaki, b. bulu, c. anus
  3. Kepala : a. mulut, b. telinga, c. hidung, d. mata, e. bulu


Ciri penting, perbedaan, dan akibat serangan
  • Ciri: ekor berbulu, warna bulu hitam ke abu-abuan, warna bulu cokelat, panjang ekor lebih panjang dari badan tambah kepala, jumlah puting susu tidak ada karena yang kami amati moyet jantan.
  • Akibat serangan : Banyak buah-buahan yang rusak







Musang






Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: carnivora
Family: Vimirridae
Genus: Callosciurus
Spesies: Phradoxums hermaphraditos.
Keterangan gambar
  1. Ekor
  2. Badan : a. kaki, b. bulu, c. anus
  3. Kepala : a. mulut, b. telinga, c. hidung, d. mata, e. bulu


Ciri penting, perbedaan, dan akibat serangan
  • Ciri: ekor berbulu, warna bulu hitam ke abu-abuan, warna bulu cokelat, panjang ekor lebih panjang dari badan tambah kepala, jumlah puting susu tidak ada karena yang kami amati musang jantan.
  • Akibat serangan : Banyak buah-buahan yang rusak

       Perbedaan antara tupai dan tikus terdapat pada warna bulu bagian bawah, bulu pada ekornya, dan jumlah puting susunya dan bentuk lubang misal pada buah yang dirusak pun berbeda.
Ø  Mollusca
Bekicot





Filum: Mollusca
Kelas: Gastropoda
Ordo: Pulmonata
Family: Achatinidae
Genus: Achatina
Spesies: Achatina
Keterangan gambar
  1. Tentakle
  2. Mulut(radula)
  3. Cangkang
  4. Kaki
  5. Anus
  6. Aorta
Ciri penting dan akibat serangan
Ø  Ciri: tubuhnya lunak, memiliki cangkang, memiliki 2 sepasang tentakle, diujung tentakel terdapat mata
Ø  Akibat serangannya: Merusak tanaman budidaya terutama yang masih muda dengan menggigit daun, buah, dan batangnya dengan gigi parutnya.

Keong emas





Filum: Mollusca
Kelas: Gastropoda
Ordo: Stylommatohora
Family: Ampullariidae
Genus: Pomacea
Spesies: Pomacea ensularis canaliculata
Keterangan gambar
  1. Tentakle
  2. Mulut(radula)
  3. Cangkang
  4. Kaki
  5. Anus
  6. Aorta
Ciri penting, perbedaan, dan akibat serangan
    • Ciri: bertubuh lunak, memiliki cangkang, memiliki sepasang tentakle, dan diujung tentakel terdapat mata.
    • Akibat serangannya: Merusak tanaman yang masih muda dengan menggigitnya contohnya merusak tanaman padi dengan memotong batangnya.


       Perbedaan antara bekicot dan keong emas terletak pada bentuk cangkang dan jumlah tentakelnya.


Ø  Nematoda
Nematoda jantan




Filum: Nematoda
Kelas: Nematoda
Ordo: Tylenchida
Family: Heteroderidae
Keterangan gambar
  1. Stylet
  2. Badan
  3. Anus
Ciri penting, perbedaan, dan akibat serangan
Ø  Ciri: Tubuh tidak bersegmen (tidak beruas), Bilateral simetris (setungkup) dan tidak memiliki alat gerak, Tubuh terbungkus oleh kutikula dan bersifat transparan, Alat mulut berupa stylet yang pendek.
Ø  Akibat serangannya: puru akar

Nematoda betina



Filum: Nematoda
Kelas: Phasinidia
Ordo: Thylencida
Family: Heteroderidae
Spesies: Meloidogyne
Keterangan gambar
  1. Stylet
  2. Badan
  3. Anus
Ciri penting, perbedaan, dan akibat serangan
  • Ciri: Tubuh tidak bersegmen (tidak beruas), Bilateral simetris (setungkup) dan tidak memiliki alat gerak, Tubuh terbungkus oleh kutikula dan bersifat transparan, Alat mulut berupa stylet yang lebih panjang dari yang jantan.
  • Akibat serangan: puru akar

       Perbedaan antara nematoda betina dan nematoda jantan terletak pada panjang stylet dan bentuk tubuh yang dimilikinya.


4.2 Pembahasan

       Dalam praktikum ini kita membahas tentang hama yang bukan termasuk filum anthropoda atau non arthropoda. Filum-filum yang kami amati adalah filum mollusca, filum chordata, dan filum nematoda.
       Dari ketiga filum non arthropoda tersebut saya akan membahas filum mollusca terlebih dahulu. Yang kami amati dari filum mollusca adalah bekicot dan keong emas. Bekicot memiliki dua pasang tentakle yang diujungnya terdapat mata. Bekicot juga memiliki tubuh yang lunak dan memiliki cangkang yang keras. Bekicot dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman yaitu dengan merusak bagian dari tanaman terutama tanaman yang masih muda dengan menggunakan gigi parut atau radula. Keong emas sebenarnya hampir sama dengan bekicot tetapi keong emas hanya memiliki sepasang tentakle dan dari bentuk cangkangnya dapat dibedakan. Kerusakan yang ditimbulkannya pun hampir sama tetapi keong emas kebanyakan hidup didaerah yang berair sedangkan bekicot dapat hidup didarat.
       Yang kedua adalah filum chordata dalam praktikum ini dari filum chordata kami mengamati tikus,moyet dan musang . Dari pengamatan yang kami lakukan tikus memiliki ekor tidak memiliki bulu, badan atas agak gembung, warna bulu  hitam ke abu-abuan, warna bulu abu-abu, panjang ekor lebih panjang dari tubuh tambah kepala, jumlah puting susu 10. Dan berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap moyet dan musang. pada ekornya memiliki bulu, dan panjang ekornyapun lebih panjang dari badan ditambah kepala. Sedangkan untuk puting susunya kami tidak dapat mengamati karena moyet dan musang yang kami amati adalah moyet dan musang jantan. Kerusakan yang ditimbulkan oleh musang dan tikus sebenarnya hampir sama tetapi moyet lebih suka memakan buah-buahan sedang kan tikus ada yang memakan buah-buahan ada yang makan tanaman seperti padi dan ada yang memakan makanan dirumah kita. Perbedaan yang dirusak oleh tikus dan tupai adalah kerusakan yang diseebabkan oleh tikus lebih rapi sedangkan yang disebabkan oleh moyet tidak teratur.
       Yang terakhir adalah filum nematoda. Dari filum ini yang kami amati adalah nematoda jantan dan nematoda betina. Nematoda betina memiliki alat mulut yaitu stylet yang lebih panjang dari stylet yang dimili oleh nematoda jantan. Dan nematoda betina dan nematoda jantan memiliki bentuk yang berbeda. Kerusakan yang ditimbulkan adalah puru akar atau pembengkakan pada akar dan lain-lain.
       Dari ketiga filum tersebut sangat berbeda sekali bentuk tubuhnya. Dan kerusakan yang disebabkan oleh masing-masing filum pun berbeda.






BAB V KESIMPULAN

Ø  Setiap filum menimbulkan kerusakan yang berbeda-beda.
Ø  Walaupun dalam filum yang sama tetapi bentuk tubuhnya pun ada yang berbeda.
Ø  Alat mulut setiap filum berbeda beda.
Ø  Dalam satu filum kerusakan yang ditimbulkan pun ada yang berbeda.
Ø  Pada mollusca mempunyai cangkang sedangkan pada chordata memiliki bulu dan pada nematoda tidak memiliki apa-apa.
Ø  Moyet,musang dan tikus adalah adalah hewan yang menyusui.
Ø  Bekicot dan keong emas memiliki radula sebagai alat mulut.
Ø  Nematoda jantan maupun betina memiliki stylet sebagai alat mulut.
Ø  Moyet,musang dan tikus memiliki alat mulut yaitu menggigit dan mengunyah



DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Bambang, 2009. Penuntun Praktikum Daslintan. Faperta Unib: Benglulu. Halaman: 4-6.
Karmana, Oman, 2007. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama: Bandung. Halaman: 207
Purnomo, Bambang, 2006. Bahan Bacaan Daslintan. Faperta Unib: Bengkulu. Halaman: 1-5
www.google.com



No comments:

Post a Comment

LAPORAN MAGANG KELAPA SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG TEKNIK PEMULIAAN TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) M...