LAPORAN PRATIKUM GENETIKA
ACARA 7
INTERAKSI GEN

JEKY
MIHARJA
E1J014124
Shift
1.Senin (10.00-12.00)
Kelompok4
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar teori
Interaksi gen
merupakan suatu penyimpangan semu terhadap hukum mendel yang didalam
nya tidak terlibat modifikasi nisbah fenotipe, melainkan
menimbulkan fenotipe-fenotipe
yaitu hasil kerja sama dengan
interaksi dua
pasang gen nonalelik.
interaksi juga dapat terjadi secara genetik. mengalami
berbagai modifikasi rasio fenotipe peristiwa aksi gen .
terdapat juga
penyimpangan semu
terhadap hukum mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi
menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua
pasang gen nonanelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut
(Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson
dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam.
Menurut William D.
Stansfield (1991 : 56) fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa untuk
diekpirasikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi
berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas
cahaya. Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci
struktur protein. Semua enzim yang diketahui adalah protein. Enzim melakukan
reaksi katalis, yang menyebabkan pemecahan atau penggabungan berbagai molekul.
Semua reaksi kimiawi yang terjadi di dalam sel merupakan persoalan metabolisma.
Reaksi-reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu subtansi menjadi
subtansi lain, setiap langkah (tahap) diperantarai oleh suatu enzim spesifik.
Semua langkah yang mengubah subtansi pendahulu (precursor) menjadi produk akhir
menyusun semua jalur biosintesis. Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen
mengekspresikan protein enzim yang mengkatalis langkah-langkah dalam suatu
jalur bersama.
1.2
Tujuan
1.
Memahami
macam-macam interaksi gen.
2.
Mensimulasi dan
memahami contoh-contoh fenomena interaksi gen.
BAB II
BAHAN DAN
METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan
·
Print out
gambar-gambar tanaman yang mengalami interaksi gen.
·
Kalkulator.
2.2 Cara kerja
1.
Masing-masing
kelompok akan mendapat print out gambar-gambar tanaman yang mengalami interaksi
gen.
2.
Setiap kelompok
mengamati setiap gambar yang ada.
3.
Kemudian memilih
karakter yang diuji.
4.
Melakukan perhitungan fenotipe karakter yang
tampak pada print out sesuai dengan karakter yang dipilih.
5.
Menghitung
chi-squre karakter tersebut.
6.
Mengamati dan
membahas hasil yang terjadi.
BAB III
HASIL
PENGAMATAN
Pada praktikum kali ini didapat hasil interaksi antar
alel dan antar lokus sebagai berikut.
1.
Interaksi antar
alel
·
jumlah warna bunga
pada persilangan no 1
1.
merah : 57
2.
pink : 98
3.
putih : 45
·
persilangannya:
Bunga merah (MM)
x Bunga putih (mm)
↓
Bunga
pink (Mm)
·
perbandingannya
(rasio)
Bunga merah: bunga pink: bunga putih → 57: 98:45 = 200 HO(1:2:1=
4)
|
No.
|
Kelas
|
Pengamatan
(O)
|
Harapan (E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
X2=(O-E)2/E
|
|
1
|
Merah
|
57
|
50
|
7
|
49
|
0,98
|
|
2
|
Pink
|
98
|
100
|
-2
|
4
|
0,04
|
|
3
|
Putih
|
45
|
50
|
-5
|
25
|
0,5
|
|
4
|
Total
|
200
|
200
|
0
|
|
1,52
|
·
kesimpulan : X2 hitung = 1,52
X2 tabel = 5,99
Nilai X2
hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak.
Hal ini membuktikan bahwa data sesuai dengan rasio 1:2:1(perbandingan satu
sifat beda).
2.
Interaksi antar
lokus → a. Warna bunga
b.
Warna buah
A.
Persilangan warna
bunga
Bunga merah (CCpp)
x Bunga putih (ccPP)
↓
Bunga
ungu (CcPp)
·
perbandingannya
(rasio)
Bunga ungu: bunga merah: bunga putih → 85: 73:36 = 194 HO
(7:6:3= 16)
|
No.
|
Kelas
|
Pengamatan
(O)
|
Harapan (E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
X2=(O-E)2/E
|
|
1
|
Ungu
|
85
|
84,8
|
0,2
|
0,004
|
0,00004
|
|
2
|
Merah
|
73
|
72,7
|
0,3
|
0,09
|
0,0012
|
|
3
|
Putih
|
36
|
36,5
|
-0,5
|
0,25
|
0,0068
|
|
4
|
Total
|
194
|
194
|
0
|
|
0,00804
|
·
kesimpulan : X2 hitung = 0, 00804
X2 tabel = 5,99
Nilai X2
hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak.
Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas
sesuai dengan rasio interaksi gen non mendel jenis modifikasi yakni
7:6:3.
B.
Persilangan warna
buah
1.
Buah kuning : 110
2.
Buah merah : 84
·
persilangannya:
Buah kuning
(MMKK) x Buah merah (mmkk)
↓
Buah
kuning (MmKk) → F1
G = MmKk x MmKk
F2 = MK, Mk, mK, mk
|
INDUK
|
MK
|
Mk
|
mK
|
mk
|
|
MK
|
MMKK
|
MMKk
|
MmKK
|
MmKk
|
|
Mk
|
MMKk
|
MMkk
|
MmKk
|
Mmkk
|
|
mK
|
MmKK
|
MmKk
|
mmKK
|
mmKk
|
|
Mk
|
MmKk
|
Mmkk
|
mmKk
|
mmkk
|
Buah
kuning: buah merah → 110: 84 = 194 HO (9:7= 16)
|
No.
|
Kelas
|
Pengamatan
(O)
|
Harapan (E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
X2=(O-E)2/E
|
|
1
|
Kuning
|
110
|
109,125
|
0,875
|
0,765
|
0,007
|
|
2
|
Merah
|
84
|
84,875
|
-0,875
|
0,765
|
0,009
|
|
3
|
Total
|
194
|
194
|
0
|
0,25
|
0,016
|
·
kesimpulan : X2 hitung = 0, 016
X2 tabel = 3,83
Nilai X2
hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak.
Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas
sesuai dengan rasio interaksi gen non mendel jenis komplementer yakni
9:7.
BAB IV
PEMBAHASAN
Jadi dari hasil pratikum kami mendapatkan, tabel pertama
yaitu interaksi antar alel yang warna bunga pada persilangan no 1 adalah merah
berjumlah 57, ke 2 warna pink= 98, dan yg ke 3 putih= 45. Perbandingan (rasio)
Bunga merah: bunga pink: bunga putih adalah 57:98:45 = 200 Ho(1:2:11=
4). Pertama kami lakukan pengamatan (O) kami mendapatkan hasil merah = 57, pink
= 98, putih = 45 sehingga total adalah 200, dengan harapan (E) 50, 100, 50
secara berurutan sehingga jumlanya dalah 200, lalu kami mencari deviasi (O-E)
kami mendapatkan hasil 7, -2, -5 sehingga jumlannya adalah 0, lalu kemudian
kami mencari (O-E)2 kami mendapatkan hasil 49, 4, dan 25 dan yang
terakhir kami mencari X2=(O-E)2/E dengan hasil yang kami
peroleh adalah 0,98, 0,04, 0,5 sehingga jumlah hasilnya adalah 1,52. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tabel pertama nilai X2 hitung < X2
tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini
membuktikan data sesuai dengan rasio 1:2:1 (perbandingan satu sifat beda).
Tabel kedua dan ketiga ialah interaksi antar lokus :
a)
Warna bunga
Bunga merah (CCpp) x Bunga
putih (ccPP) menghasilkan Bunga ungu (CcPp), dengan perbandingan rasio Bunga
ungu: Bunga merah: Bunga putih adalah 85: 73: 36 = 194 H0 (7:6:3 =
16). Pada tabelnya sama dengan tabel yang pertama tetapi hasilnya yang berbeda
pertama pengamatan ungu = 85, merah = 73, putih = 36 sehingga jumlah adalah
194, kemudian harapan (E) kami memperoleh nilai 84,8, 72,7, 36,5, sehingga
jumlahnya adalah 194, lalu kemudian deviasi (O-E) kami memperoleh nilai adalah
0,2, 0,3,-0,5 sehingga jumlahnya adalah 0, selanjutnya mencari (O-E)2
kami memperoleh nilai 0,004, 0,09, 0,25 lalu yang terakhi mencari X2=(O-E)2/E
kami memperoleh nilai 0,00004, 0,0012, 0,0068 sehingga jumlahnya adalah 0,
00804. Jadi dapat disimpulkan bahwa tabel pertama nilai X2 hitung
< X2 tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas sesuai dengan rasio interaksi gen
non mendel jenis modifikasi yaitu 7:6:3.
b)
Persilangan buah
Buah kuning = 110,
dan buah merah = 84. Persilangannya adalah Buah kuning (MMKK) x Buah merah
(mmkk) sehingga memperoleh F1 yaitu buah kuning (MmKk). G = MmKk x MmKk, F2 =
MK, Mk, mK, mk. Buah kuning ; buah merah adalah 110: 84: = 194 H0
(9:7 = 16). Penghitungannya sama seperti tabel pertama daan kedua yaitu pertama
kami mencari pengamatan (O) kami memperoleh hasil kuning, merah , dan total
adalah secara berurutan 110, 84, = 194, selanjutnya kami mencari harapan (E)
memperoleh hasil 109, 125, 84,875, 194, lalu mencari deviasi (O-E) kami
memperoleh hasil 0,875, -0,875, dan 0, selanjutnya kami mencari (O-E)2
kami memperoleh hasil 0,765, 0,765, dan 0,25, dan selanjutnya yang terakhir
kami mencari X2=(O-E)2/E kami memperoleh hasil adalah 0.007,
0,009, dan jumlahnya adalah 0,016.
kesimpulan : X2
hitung = 0, 016
X2 tabel = 3,83
Nilai X2
hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak.
Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas
sesuai dengan rasio interaksi gen non mendel jenis komplementer yakni
9:7.
BAB V
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan :
1)
Terdapat 3 bentuk
interaksi epitasi non mendel yakni :
a.
Komplementasi,
b.
Modifikasi
c.
Duplikasi.
2)
Pada persilangan
terjadi kasus hubungan kodominan yang membuat hasil F1 adalah campuran dari
keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
Suryo.
2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta:
UGM.
Yatim,
W. 1986. Genetika. Bandung: Tarsito.
Ritonga.2012.
Interaksi Gen.(online) http://erwitaritonga.blogspot.com. Diakses pada jumat: 03 Mei 2013 pukul 16:55.
Suryati,
Dotti. 2012. Bahan ajar kuliahgenetika,
hukummendel II. UNIB: Bengkulu.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment