Wednesday, March 23, 2016

laporan genetika interaksi gen universitas bengkulu

LAPORAN PRATIKUM GENETIKA
                                                                     ACARA 7      
INTERAKSI GEN


JEKY MIHARJA
E1J014124
Shift 1.Senin (10.00-12.00)
Kelompok4


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Dasar teori
Interaksi gen merupakan suatu  penyimpangan semu terhadap hukum mendel yang didalam nya tidak terlibat modifikasi nisbah fenotipe, melainkan  menimbulkan fenotipe-fenotipe yaitu  hasil kerja sama dengan  interaksi dua pasang gen nonalelik.
 interaksi juga dapat terjadi secara genetik. mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe peristiwa aksi gen .  terdapat juga  penyimpangan semu terhadap hukum mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonanelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut (Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam.
Menurut William D. Stansfield (1991 : 56) fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa untuk diekpirasikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas cahaya. Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci struktur protein. Semua enzim yang diketahui adalah protein. Enzim melakukan reaksi katalis, yang menyebabkan pemecahan atau penggabungan berbagai molekul. Semua reaksi kimiawi yang terjadi di dalam sel merupakan persoalan metabolisma. Reaksi-reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu subtansi menjadi subtansi lain, setiap langkah (tahap) diperantarai oleh suatu enzim spesifik. Semua langkah yang mengubah subtansi pendahulu (precursor) menjadi produk akhir menyusun semua jalur biosintesis. Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim yang mengkatalis langkah-langkah dalam suatu jalur bersama.

1.2    Tujuan
1.      Memahami macam-macam interaksi gen.
2.      Mensimulasi dan memahami contoh-contoh fenomena interaksi gen.

BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1 Bahan
·         Print out gambar-gambar tanaman yang mengalami interaksi gen.
·         Kalkulator.

2.2 Cara kerja
1.      Masing-masing kelompok akan mendapat print out gambar-gambar tanaman yang mengalami interaksi gen.
2.      Setiap kelompok mengamati setiap gambar yang ada.
3.      Kemudian memilih karakter yang diuji.
4.       Melakukan perhitungan fenotipe karakter yang tampak pada print out sesuai dengan karakter yang dipilih.
5.      Menghitung chi-squre karakter tersebut.
6.      Mengamati dan membahas hasil yang terjadi.










BAB III
HASIL PENGAMATAN

Pada praktikum kali ini didapat hasil interaksi antar alel dan antar lokus sebagai berikut.
1.      Interaksi antar alel
·         jumlah warna bunga pada persilangan no 1
1.      merah        :           57
2.      pink           :           98
3.      putih          :           45
·         persilangannya:
   Bunga merah (MM) x Bunga putih (mm)
                                    ↓
                        Bunga pink (Mm)
·         perbandingannya (rasio)
Bunga merah: bunga pink: bunga putih → 57: 98:45 = 200 HO(1:2:1= 4)
No.
Kelas
Pengamatan (O)
Harapan (E)
Deviasi (O-E)
(O-E)2
X2=(O-E)2/E
1
Merah
57
50
7
49
0,98
2
Pink
98
100
-2
4
0,04
3
Putih
45
50
-5
25
0,5
4
Total
200
200
0

1,52
·         kesimpulan :     X2 hitung = 1,52
 X2 tabel = 5,99
            Nilai X2 hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa data sesuai dengan rasio 1:2:1(perbandingan satu sifat beda).


2.      Interaksi antar lokus →       a. Warna bunga
b.      Warna buah
A.    Persilangan warna bunga
Bunga merah (CCpp) x Bunga putih (ccPP)
                                          ↓
                  Bunga ungu (CcPp)
·         perbandingannya (rasio)
Bunga ungu: bunga merah: bunga putih → 85: 73:36 = 194 HO (7:6:3= 16)
No.
Kelas
Pengamatan (O)
Harapan (E)
Deviasi (O-E)
(O-E)2
X2=(O-E)2/E
1
Ungu
85
84,8
0,2
0,004
0,00004
2
Merah
73
72,7
0,3
0,09
0,0012
3
Putih
36
36,5
-0,5
0,25
0,0068
4
Total
194
194
0

0,00804

·         kesimpulan :     X2 hitung = 0, 00804
 X2 tabel = 5,99
            Nilai X2 hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas  sesuai dengan rasio interaksi gen non mendel jenis modifikasi yakni 7:6:3.


B.     Persilangan warna buah
1.      Buah kuning    : 110
2.      Buah merah     : 84



·         persilangannya:
     Buah kuning (MMKK) x Buah merah (mmkk)
                                           ↓
                        Buah kuning (MmKk) → F1
G = MmKk x MmKk
F2 = MK, Mk, mK, mk


INDUK
MK
Mk
mK
mk
MK
MMKK
MMKk
MmKK
MmKk
Mk
MMKk
MMkk
MmKk
Mmkk
mK
MmKK
MmKk
mmKK
mmKk
Mk
MmKk
Mmkk
mmKk
mmkk

            Buah kuning: buah merah → 110: 84 = 194 HO (9:7= 16)
No.
Kelas
Pengamatan (O)
Harapan (E)
Deviasi (O-E)
(O-E)2
X2=(O-E)2/E
1
Kuning 
110
109,125
0,875
0,765
0,007
2
Merah
84
84,875
-0,875
0,765
0,009
3
Total
194
194
0
0,25
0,016
                       
·         kesimpulan :    X2 hitung = 0, 016
 X2 tabel = 3,83
            Nilai X2 hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas  sesuai dengan rasio interaksi gen non mendel jenis komplementer yakni 9:7.

BAB IV
PEMBAHASAN

Jadi dari hasil pratikum kami mendapatkan, tabel pertama yaitu interaksi antar alel yang warna bunga pada persilangan no 1 adalah merah berjumlah 57, ke 2 warna pink= 98, dan yg ke 3 putih= 45. Perbandingan (rasio) Bunga merah: bunga pink: bunga putih adalah 57:98:45 = 200 Ho(1:2:11= 4). Pertama kami lakukan pengamatan (O) kami mendapatkan hasil merah = 57, pink = 98, putih = 45 sehingga total adalah 200, dengan harapan (E) 50, 100, 50 secara berurutan sehingga jumlanya dalah 200, lalu kami mencari deviasi (O-E) kami mendapatkan hasil 7, -2, -5 sehingga jumlannya adalah 0, lalu kemudian kami mencari (O-E)2 kami mendapatkan hasil 49, 4, dan 25 dan yang terakhir kami mencari X2=(O-E)2/E dengan hasil yang kami peroleh adalah 0,98, 0,04, 0,5 sehingga jumlah hasilnya adalah 1,52. Jadi dapat disimpulkan bahwa tabel pertama nilai X2 hitung < X2 tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini membuktikan data sesuai dengan rasio 1:2:1 (perbandingan satu sifat beda).
Tabel kedua dan ketiga ialah interaksi antar lokus :
a)         Warna bunga
Bunga merah (CCpp) x Bunga putih (ccPP) menghasilkan Bunga ungu (CcPp), dengan perbandingan rasio Bunga ungu: Bunga merah: Bunga putih adalah 85: 73: 36 = 194 H0 (7:6:3 = 16). Pada tabelnya sama dengan tabel yang pertama tetapi hasilnya yang berbeda pertama pengamatan ungu = 85, merah = 73, putih = 36 sehingga jumlah adalah 194, kemudian harapan (E) kami memperoleh nilai 84,8, 72,7, 36,5, sehingga jumlahnya adalah 194, lalu kemudian deviasi (O-E) kami memperoleh nilai adalah 0,2, 0,3,-0,5 sehingga jumlahnya adalah 0, selanjutnya mencari (O-E)2 kami memperoleh nilai 0,004, 0,09, 0,25 lalu yang terakhi mencari X2=(O-E)2/E kami memperoleh nilai 0,00004, 0,0012, 0,0068 sehingga jumlahnya adalah 0, 00804. Jadi dapat disimpulkan bahwa tabel pertama nilai X2 hitung < X2 tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas sesuai dengan rasio interaksi gen non mendel jenis modifikasi yaitu 7:6:3.
b)        Persilangan buah
Buah kuning = 110, dan buah merah = 84. Persilangannya adalah Buah kuning (MMKK) x Buah merah (mmkk) sehingga memperoleh F1 yaitu buah kuning (MmKk). G = MmKk x MmKk, F2 = MK, Mk, mK, mk. Buah kuning ; buah merah adalah 110: 84: = 194 H0 (9:7 = 16). Penghitungannya sama seperti tabel pertama daan kedua yaitu pertama kami mencari pengamatan (O) kami memperoleh hasil kuning, merah , dan total adalah secara berurutan 110, 84, = 194, selanjutnya kami mencari harapan (E) memperoleh hasil 109, 125, 84,875, 194, lalu mencari deviasi (O-E) kami memperoleh hasil 0,875, -0,875, dan 0, selanjutnya kami mencari (O-E)2 kami memperoleh hasil 0,765, 0,765, dan 0,25, dan selanjutnya yang terakhir kami mencari X2=(O-E)2/E kami memperoleh hasil adalah 0.007, 0,009, dan jumlahnya adalah 0,016.
kesimpulan :    X2 hitung = 0, 016
                      X2 tabel = 3,83
            Nilai X2 hitung < X2 tabel maka HO diterima dan H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa persilangan diatas  sesuai dengan rasio interaksi gen non mendel jenis komplementer yakni 9:7.













BAB V
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan :
1)        Terdapat 3 bentuk interaksi epitasi non mendel yakni :
a.       Komplementasi,
b.      Modifikasi
c.       Duplikasi.

2)        Pada persilangan terjadi kasus hubungan kodominan yang membuat hasil F1 adalah campuran dari keduanya.













DAFTAR PUSTAKA

Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM.
Yatim, W. 1986. Genetika. Bandung: Tarsito.
Ritonga.2012. Interaksi Gen.(online) http://erwitaritonga.blogspot.com. Diakses pada jumat:   03 Mei 2013 pukul 16:55.
Suryati, Dotti. 2012. Bahan ajar kuliahgenetika, hukummendel II. UNIB: Bengkulu.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.


No comments:

Post a Comment

LAPORAN MAGANG KELAPA SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG TEKNIK PEMULIAAN TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) M...